Motor Harus Turun Mesin, Komponen Apa yang Wajib Diganti?
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Turun mesin menjadi salah satu momok bagi para pengendara sepeda motor. Pasalnya, banyak yang masih beranggapan jika motor harus turun mesin maka performanya tak akan kembali seperti semula.
Namun sebenarnya jika dilakukan dengan cara yang benar oleh ahli yang tepat, turun mesin itu justru menguntungkan. Pasalnya, dengan turun mesin, banyak komponen yang dibersihkan dan yang rusak dapat diganti.
Lantas, komponen apa saja yang harus diganti ketika sepeda motor mengalami turun mesin?
Menurut General Manager Aftersales and Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Muhammad Abidin, ada beberapa komponen yang umumnya harus diganti saat proses perbaikan motor.
"Memang ada beberapa komponen yang umum dan harus diganti saat proses bongkar pasang motor saat mengalami turun mesin, dan ini sifatnya wajib ketika motor mengalami turun mesin," kata Abidin saat dihubungi VIVA.co.id.
Diantaranya yaitu gasket atau packing cylinder head, cylinder body, bak kopling, dan oli mesin. Jika motor menggunakan air radiator, tambah air radiator seperlunya.
Abidin menambahkan, untuk motor yang mengalami turun mesin, sebetulnya tidak ada patokan kilometer. Motor harus turun mesin akibat perawatan yang tidak sesuai pabrikan. Apabila motor dilakukan perawatan secara rutin, tidak akan terjadi turun mesin.
"Tidak ada standar jarak sepeda motor untuk turun mesin. Bahkan, saya memiliki motor lebih dari 100 Kilometer jaraknya, belum ada masalah. Jadi, tidak perlu bongkar mesin. Syaratnya hanya ikuti buku manual untuk perawatan berkala ganti oli setiap 3000 km dan perawatan rutin setiap 3 bulan sekali," kata dia.