Motor Listrik ITS Lebih Nasional Ketimbang LCGC
- Ade Alfath/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Mimpi Garansindo membuat kendaraan nasional semakin mendekati kenyataan. Lewat sebuah kontrak kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, keduanya berhasil membuat sepeda motor bertenaga listrik dengan komponen lokal hingga 90 persen.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Peneliti Kendaraan Listrik ITS, Muhammad Nur Yuniarto, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 6 April 2016.
“Kita pakai komponen lokal hampir seluruhnya. Yang masih impor adalah baterai, yang didatangkan dari Jepang. Jadi sekitar 90 persen itu menggunakan komponen lokal,” ungkap Muhhammad.
Jika data yang disampaikan benar maka bisa dibilang bahwa motor listrik karya anak bangsa ini memiliki kandungan lokal lebih tinggi dibanding low cost green car (LCGC) yang dijual saat ini, yang angkanya sebesar 88 persen.
Selain masih diimpor, baterai juga menjadi komponen yang paling mahal harganya. Bahkan nyaris setengah dari biaya produksi motor itu sendiri.
“Harga baterai itu paling mahal. Kontribusinya bisa sampai 40 persen,” jelasnya.
Meski sudah dipamerkan melalui sebuah video yang diunggah di media sosial, Muhammad mengatakan, motor masih belum diuji coba untuk menempuh perjalanan jauh.
“Motor ini merupakan kerja keras kawan-kawan di ITS dan dukungan dari Garasindo. Kita belum uji untuk perjalanan jauh, hanya baru uji di sekitar kampus. Kita masih terus melakukan riset. Tapi, saya yakin motor ini tidak kalah kualitasnya dengan motor konvensional yang ada di pasaran,” katanya.