Begini Nasib Petugas SPBU Pertamina yang Viral Minta Biaya Admin Rp5.000 ke Pembeli
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – PT Pertamina Patra Niaga merespons keluhan pelanggan yang viral karena diminta bayar biaya administrasi sebesar Rp5.000 saat melakukan pembelian bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina.
Pihaknya langsung lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap operator SPBU yang melakukan indikasi pungli di Denpasar, Bali.
“Atas kejadian ini, Pertamina Patra Niaga langsung melakukan pengecekan ke SPBU tersebut dan kepada operator yang melakukan indikasi pungli sudah dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada kesempatan pertama,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari, dikutip dari Antara, Selasa 13 Agustus 2024.
Happy mengatakan, pihaknya meminta pengelola SPBU untuk meningkatkan pengawasan, sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari. Pertamina Patra Niaga senantiasa berkomitmen mengedepankan kenyamanan konsumen dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi seluruh SPBU agar meningkatkan pengawasan di lapangan, agar tidak ada lagi oknum-oknum operator yang melakukan pungli atau pun memberikan pelayanan tidak sesuai ketentuan,” ujar Heppy.
“Kami mohon maaf atas kejadian ini. Jika konsumen menemukan kendala saat pengisian BBM di SPBU Pertamina atau mendapatkan pelayanan yang tidak semestinya, dapat melaporkan ke call centre Pertamina 135,” tutur Heppy.
Sebelumnya viral di sosial media, yang memperlihatkan perdebatan antara konsumen dengan petugas SPBU Pertamina. Perekam video yang juga konsumen ini menjelaskan keluhannya karena diminta Rp5 ribu yang diklaim sebagai biaya admin.
"Apakah ini pungli??? Tiap hari beli Pertamax Rp100 ribu kena biaya Rp5 ribu per transaksi," tulis perekam video.
Dalam tayangan, terlihat petugas perempuan SPBU Pertamina yang sedang mengisi BBM di kendaraan konsumen lain ini mengatakan bahwa biaya Rp5.000 itu sudah tertera dalam peraturan.
Namun, saat konsumen meminta di mana tulisan peraturannya, petugas ini berdalih meminta konsumen tersebut untuk membeli BBM di SPBU tempat lain.Diketahui peristiwa ini terjadi di SPBU Sanglah, Denpasar, Bali.