Restorasi Harley-Davidson Tua: dari Rongsok Jadi Jawara Balap Motor
- Istimewa
Jakarta, 19 Mei 2024 – Dunia balap motor umumnya diikuti oleh kendaraan keluaran terbaru, yang kondisinya masih sangat prima sehingga bisa melaju dengan maksimal. Namun, tidak demikian bagi Harno.
Pria yang akrab disapa Bagong WL itu adalah seorang anggota aktif komunitas Motor Antique Club Indonesia (MACI). Dengan motor Harley-Davidson WL tahun 1942, ia melesat di berbagai kejuaraan drag race motor.
“WL tahun 1942, 750cc dan itu motor juga saya pakai balapan. WL itu motor bersejarah, karena dipakai tentara untuk perang. Tapi, ada versi sipilnya,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif di Tangerang.
Bagong WL bukan hanya seorang pembalap yang handal, tetapi juga seorang penggemar motor antik sejati. Kuda besi andalannya itu direstorasi dari kondisi rongsok, hingga menjadi kuda besi pacu.
“Saya dapat WL itu barang bongkrok (rongsok), direstorasi pelan-pelan. Kurangnya apa, dilengkapi. Restorasi habis ratusan juta, nyicil bangun itu ada tiga tahun,” tuturnya.
Bagong WL mengungkapkan, bahwa membangun motor klasik agar kondisinya kembali prima merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
“Komponennya masih ada, tapi gampang-gampang susah nyarinya karena mahal. Saya enggak sampai mencari di luar negeri, di teman-teman saja,” ungkapnya.
Dedikasi Bagong WL terhadap motor antiknya tak sia-sia. Di bawah tangan dinginnya, ia berhasil memaksimalkan performa motor antiknya dan meraih berbagai kemenangan di event drag race.
Ketangguhan Bagong WL tak hanya terletak pada kemampuannya dalam membalap, tetapi juga pada visi misinya untuk memajukan komunitas MACI dengan maju sebagai calon ketua.
“Visi misinya adalah ingin komunitas itu lebih baik ke depan, lebih solid. Kami akan mendorong teman-teman di komunitas MACI untuk berpartisipasi di acara-acara balap motor tua, karena MACI itu cenderung ke motor tua,” jelasnya.