Motor Kreditan Hilang Dicuri, Begini Nasib Angsurannya

Ilustrasi pencurian sepeda motor
Sumber :
  • ANTARA/Abd Aziz

VIVA Otomotif – Pembelian sepeda motor tidak hanya bisa dilakukan dengan membayar tunai saja, konsumen juga dapat memanfaatkan sistem kredit. Keuntungan dari cara ini adalah tidak perlu menyiapkan uang sejumlah harga unit.

Konsumen cukup menyediakan uang muka, yang besarannya berbeda-beda tergantung jenis motor serta modelnya. Nantinya, sisa harga bisa dibayarkan dengan cara mengangsur setiap bulan.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance), I Dewa Made Susila mengatakan bahwa setiap motor yang dibeli secara kredit harus dilengkapi dengan asuransi.

“Pembiayaan kredit itu sudah termasuk asuransi di dalam angsuran yang dibayarkan setiap bulan,” ujarnya di Jakarta, dikutip Rabu 10 Mei 2023.

Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran 2022

Photo :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

Kegunaan dari asuransi tersebut, kata Made yakni sebagai antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada unit motor yang dibeli secara kredit.

“Misalkan ada kehilangan dicuri, maka nanti pihak asuransi akan membayar kerugian. Uangnya akan digunakan untuk menutupi kredit yang ditanggung oleh konsumen,” tuturnya.

Karena peran asuransi yang begitu penting, Made mengimbau agar konsumen tetap melakukan pembayaran cicilan kredit meski unit motor hilang dicuri. Tujuannya adalah agar proses klaim dapat berjalan lancar.

“Supaya klaimnya tetap aman, kalau sudah mau jatuh tempo dibayar saja cicilannya,” ungkapnya.

Mengenai jenis asuransi, Made menjelaskan bahwa umumnya pembelian sepeda motor secara kredit menggunakan jenis Total Loss Only alias TLO.

“Kalau pakai komprehensif nanti kasihan konsumennya, karena cicilan kreditnya akan lebih besar,” jelas Made.

Sebagai informasi, pada kuartal pertama tahun ini Adira Finance berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp2,2 triliun dan mengelola pembiayaan sebesar Rp48,3 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp417 miliar.

Selain itu, perusahaan pembiayaan tersebut berhasil mempertahankan Non-Performing Financing alias kredit macet sebesar 1,5 persen.