Ini Alasan Ujian Zig-zag dan Angka 8 di Ujian SIM Motor

Praktik ujian pembuatan SIM di Polres Aceh Utara, Provinsi Aceh
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA Otomotif – Korps Lalu Lintas Polri terus melakukan pengembangan, terkait pelayanan pembuatan dan perpanjangan surat izin mengemudi atau SIM untuk masyarakat. Mulai dari menyediakan bus SIM keliling, hingga fasilitas berbasis online.

Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa Polri saat ini mulai menerapkan teknologi untuk membantu masyarakat yang hendak membuat SIM.

Teknologi yang dimaksud adalah buku panduan dalam wujud digital atau e-book, yang berisi panduan mengikuti ujian teori. Program ini dibuat sesuai kebijakan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang ingin memberikan kemudahan masyarakat dalam mengurus pembuatan SIM.

“Kami taruh di tempat umum seperti kereta, pesawat, kemudian perpustakaan-perpustakaan dalam bentuk buku, serta platfrom-platfrom media sosial yang ada” ujarnya, dikutip dari laman Korlantas Polri, Selasa 7 Maret 2023.

Peserta mengikuti ujian teori Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Daan Mogot, Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Yusri menuturkan, dengan adanya buku tersebut maka diharapkan pemohon SIM tidak akan bingung lagi saat mengikuti ujian teori, karena bisa mempelajarinya terlebih dahulu.

“Sekarang ujian teorinya seperti itu ada 520 soal yang sudah disiapkan dalam bentuk animasi, ada yang menyangkut masalah pengetahuan, menyangkut masalah yang bisa berakibat fatal kecelakaan, jadi banyak jenis-jenis yang disediakan,” tuturnya.

Terkait ujian praktik sepeda motor yang sering dikeluhkan para pemohon SIM karena dianggap sulit, Yusri menjelaskan bahwa ada alasan khusus mengapa Polri mewajibkan peserta untuk melaju zig-zag dan membentuk angka delapan.

Dari hasil penelitian Polri, pelatihan zig-zag dan angka delapan yang dilakukan saat ujian praktik SIM digunakan untuk melatih kepekaan refleks pengendara jika menghadapi bahaya saat melintas di jalan raya.

“Kami mengajarkan dia (para pemohon SIM motor) refleks. Kenapa harus ada ujian angka delapan, ialah untuk membuat pengendara terbiasa, jika nantinya mengalami kaget karena masalah di jalan raya,” jelasnya.

Yusri mengungkapkan, saat ini terdapat kebijakan kepada pemohon SIM yang gagal dapat langsung mengulang ujian, dengan syarat dua kali kesempatan di hari yang sama.

“Salah satu contoh yang ada di Satpas Daan Mogot, setiap hari Sabtu menyediakan pelatihan bagi pemohon SIM, di mana disediakan arena latihan langsung dan tidak dipungut biaya” ungkapnya.