Perbedaan STNK dan BPKB Motor Listrik Dibandingkan Motor Bensin

Motor listrik Viar N1 dan N2
Sumber :
  • Dok: Viar

VIVA Otomotif – Populasi motor listrik di Indonesia lebih banyak dari mobil. Hal yang wajar, mengingat banyak merek pendatang baru yang menawarkan kendaraan roda dua bertenaga listrik.

Perwakilan Korlantas Polri Direktur Registrasi dan Identifikasi Brigadir Jenderal Polisi, Yusri Yunus mengatakan, Polri sudah sangat siap mendukung target Presiden untuk memenuhi target dua juta kendaraan listrik.

“Kendaraan listrik yang sudah terdaftar sampai September ini 23 ribu, 22 ribu kendaraan roda dua, tandanya ada pada plat nomor ada garis warna biru," ujar Yusri Yunus dikutip dari website Korlantas Polri, Jumat 7 Oktober 2022.

VIVA Otomotif: Motor listrik BMW CE 04

Photo :
  • Dok: BMW Motorrad


Diketahui untuk mempermudah kepemilikan surat-surat kendaraan listrik berbasis baterai, pihak kepolisian melakukan revisi pada regulasi Perpol Nomor 7 tentang Registrasi, dan Identifikasi.

Mengingat banyak merek pendatang baru, kepolisian bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat proses uji tipe, pemasaran, hingga kepemilikan surat-surat.

Dalam proses pembuatan surat-surat seperti STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), dan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), ada perbedaan identitas antara kendaraan listrik dengan kendaraan konvensional.

Jika kendaraan berbahan bakar memiliki nomor pada mesin yang dijadikan identitasnya di dalam surat-surat kepemilikan, maka untuk kendaraan listrik mengandalkan nomor dinamo sebagai sumber penggerak roda.

Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, menentukan identitas kendaraan listrik sempat ada kendala, karena nomor rangka sangat panjang, dan nomor mesin diganti dinamo. Sehingga ada penyesuaian pada STNK, dan BPKB.

“Kemarin sempat ada kendala, kendaraan listrik nomor rangka ada nomor mesin enggak ada. Maka kami menemukan pengganti nomor mesin dengan nomor penggerak (motor listrik alias dinamo),” tuturnya.

Saat ini cukup banyak merek pendatang baru yang menawarkan motor pelahap seterum, sebagai ada yang diklaim produk lokal, namun ada juga yang statusnya impor. Beberapa brand baru tersebut, diantaranya Volta, Alva One, Devigo, Niu, United dan lain-lain.

Sementara merek raksasa seperti Yamaha, Suzuki, Kawasaki yang menancapkan kuku bisninya di RI hingga kini belom menujual motor bertenaga listrik.

Honda sebagai produsen besar yang memimpin penjualan motor di Tanah Air sudah memiliki PCX Electric, namun sayang motor pelahap seterum itu tidak dijual umum, melainkan hanya disewa salah satunya untuk KTT G20 Bali.