Konversi Motor Listrik Dinilai Jadi Solusi di Tengah Mahalnya BBM
- VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur
VIVA Otomotif – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menilai bila motor listrik konversi lebih hemat ketimbang pemakaian motor konvensional atau bahan bakan bensin. Makanya, konversi ke listrik ini akan segera disosialisasikan ke masyarakat.
Menurut Arifin dengan motor listrik, pemilik kendaraan tak perlu mengeluarkan biaya yang besar seperti halnya beli bensin. Selisihnya pun cukup jauh antara listrik dengan BBM Pertalite yang kini diharga Rp10 ribu per liter.
“Kalau pakai motor listrik itu sebulan sekitar Rp580 ribu. Sekarang dengan harga BBM Rp10.000 (Pertalite), makin besar selisih biayanya,” kata Arifin saat evaluasi pelaksanaan program konversi motor listrik di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 19 September 2022.
Hal senada disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menurut Budi, kendaraan dengan bahan bakar minyak bisa mengeluarkan dana sekitar Rp2 juta per bulan, sementara kendaraan listrik hanya membutuhkan biaya Rp500 ribuan.
“Selisih Rp 1,5 juta bisa menjadi tambahan pendapatan untuk penggunanya. Ini satu angka yang menarik baik dari skala mikro maupun makro,” ucap Budi.
Balik lagi ke soal konversi kendaraan listrik, Arifin mengatakan saat ini program tersebut masih dalam pilot project dan akan mulai disosialisasikan ke masyarakat. Menurutnya, sejauh ini sudah ada empat bengkel konversi dan 40 bengkel lagi masih dalam tahap pelatihan untuk melakukan konversi.
“Ini akan menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, soal perakitan, service juga. Ini merupakan cikal bakal Indonesia untuk membangun industri otomotif listrik,” ujarnya.
Budi Karya pun sadar bila iaya konversi sepeda motor bensin ke listrik terbilang masih cukup mahal, yakni Rp15 juta. Tapi, harga itu bisa lebih murah apabila permintaan konsumen meningkat dan semakin banyak bengkel-bengkel yang melayani konversi kendaraan.
Sementara untuk biaya uji tipe kendaraan listrik juga lebih murah dibanding kendaraan konvensional. Misalnya untuk biaya uji tipe sepeda motor listrik saat ini sebesar Rp4,5 juta, sedangkan motor konvensional biaya uji tipenya Rp9,5 juta.
“Ke depannya kami upayakan uji tipe ini digratiskan. Kami upayakan juga agar uji tipe ini tidak hanya dilakukan oleh Kemenhub, tetapi bisa dilakukan di bengkel umum yang sudah tersertifikasi,” ucap Budi.