Penjualan Motor di Indonesia Menembus Rekor
- Astra Honda Motor
VIVA Otomotif – Penjualan sepeda motor di Indonesia sejak Mei lalu mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Jika biasanya ada di angka 400 ribuan unit, maka selama dua bulan di tahun ini jumlahnya hanya 200 ribuan unit.
Salah satu penyebab dari merosotnya distribusi kendaraan bermotor roda dua dari pabrik ke diler di Tanah Air, yakni karena beberapa model tidak bisa dibeli secara langsung oleh konsumen. Mereka harus inden, yang jangka waktunya 1-2 bulan.
Namun pada Agustus kemarin, jumlah sepeda motor yang dikirim dari pabrik ke diler mengalami kenaikan yang signifikan. Bahkan, sejauh ini angkanya menjadi yang tertinggi di 2022. Sebelumnya, pencapaian paling banyak terjadi di Maret dengan jumlah 450.565 unit.
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, dikutip Jumat 16 September 2022 menunjukkan bahwa pada bulan ke-8 tahun ini ada 524.821 unit kuda besi yang didistribusikan ke diler-diler.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 60 persen, apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat hanya 326.452 unit.
Demikian pula dengan motor buatan lokal yang diekspor ke luar negeri, jumlahnya pada Agustus kemarin menjadi yang paling tinggi dengan angka 75.481 unit atau naik 5,6 persen dari bulan sebelumnya.
Apabila dilihat dari jenisnya, maka skuter matik masih mendominasi dengan pangsa pasar 87,53 persen. Hal ini tidak mengherankan, karena desainnya menarik serta mudah dikendarai sehingga disukai oleh banyak orang.
Posisi dua motor terlaris dihuni oleh jenis bebek atau underbone dengan pangsa pasar 6,92 persen. Model motor sport mengisi sisanya sebesar 5,55 persen.
AISI menargetkan di tahun ini angka penjualan sepeda motor bisa menembus angka 5,4 juta unit, sementara di tahun depan jumlah targetnya naik menjadi 5,6 juta unit.
Sebagai informasi, ada lima merek motor yang tergabung dalam AISI, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS.