Motor Bekas Jenis Ini Harganya Stabil di Pasaran

Motor bekas jenis sport.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

VIVA Otomotif – Saat ini industri otomotif khususnya kendaraan roda dua sedang hangat dibicarakan. Hal itu dikarenakan produk dari beberapa Agen Pemegang Merek (APM) motor di Indonesia tidak adanya unit yang bisa langsung dibawa pulang, sehingga mereka harus inden. 

Adanya permasalahan tersebut, membuat beberapa showroom motor bekas terkena imbasnya dengan menaikkan harga. Pasalnya, mereka mengandalkan produsen motor terkait produksinya untuk dijual kembali. 

Namun, ada satu jenis motor yang tidak mengalami permasalahan tersebut. Hal itu diungkap oleh showroom motor bekas yang berada di daerah Jakarta Selatan, tepatnya Kebagusan membenarkan perihal kejadian tersebut.

Beberapa Sepeda Motor Bekas di Showroom Kawasan Jakarta Selatan

Photo :
  • VIVA/Muhammad Thoifur

Marketing Showroom Damitra Motor, Ferri mengatakan jenis kendaraan roda dua bekas yang tidak mengalami kenaikan harga adalah sport. Padahal model tersebut sejatinya menjadi impian banyak pencinta otomotif khususnya motor.

“Untuk pasar motor bekas yang tidak mengalami kenaikan harga itu pada jenis sport, harganya tetap stabil. Namun, untuk jenis motor bekas lainnya seperti matik itu mengalami kenaikan harga,” ujar Ferri kepada VIVA, Senin 5 September 2022 di lokasi.

Lebih lanjut, dia memberi alasan mengapa harga dari motor bekas jenis tersebut tidak mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan beberapa model dari jenis sport susah untuk dijual lantaran sepi peminatnya. Rata-rata konsumen motor bekas beralih ke matik.

“Sebenarnya motor bekas sport bagus cuman saja penggemarnya kurang. Apalagi yang membeli motor ini cuma hobi saja, dan jarang digunakan untuk sehari-hari. Berbeda dengan matik yang memiliki pasar cukup bagus di motor bekas,” tambahnya

Sebagai tambahan informasi, saat ini motor bekas khususnya matik mengalami kenaikan harga mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta. Adapun model-model yang mengalami kenaikan seperti Honda Beat, Vario, hingga Scoppy.

“Dari sisi pasar untuk motor bekas di showroom kami, meski mengalami kenaikan harga konsumen tetap membeli. Bahkan di bulan kemarin pun kami berhasil menjual 60 unit motor bekas,” pungkas Ferri.