Tukang Pos dan Ojol Dapat Tugas Khusus dari Kemensos
- Tangkapan layar Instagram
VIVA – Wabah virus corona di Indonesia membuat kacau roda perekonomian masyarakat, khususnya mereka yang masuk dalam golongan tidak mampu. Harga-harga kebutuhan pokok yang fluktuatif, membuat daya beli mereka menurun.
Selain itu, banyak kegiatan yang harus ditangguhkan sementara, terutama yang melibatkan orang banyak. Hal ini membuat kuli bangunan dan buruh kasar kehilangan pemasukan harian.
Beberapa waktu lalu, Menteri Sosial, Juliari P Batubara mengaku telah menyediakan anggaran puluhan triliun rupiah, untuk pekerja sektor informal di DKI Jakarta di tengah wabah COVID-19. Nantinya, bantuan yang akan disalurkan berupa paket sembako langsung.
Bantuan paket sembako langsung ini, kata Mensos, diharapkan mampu mencegah atau menekan arus mudik yang saat ini sudah berlangsung, dan dikhawatirkan akan makin meningkat menjelang Ramadan.
Baca juga: Enggak Takut Corona, Para Pemotor Ini Justru Menantang Maut
Melalui akun Instagram @kemensosri, dikutip Rabu 22 April 2020, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Pepen Nazaruddin? mengatakan bahwa bantuan sudah mulai disebar di Jakarta dan Bodetabek. Bantuan sembako senilai Rp300 ribu dikirim ke mereka yang membutuhkan, dua kali dalam satu bulan.
Untuk distribusi, Kemensos menggandeng karyawan yang bekerja di PT Pos Indonesia. Selain itu, mereka juga melibatkan para pengendara ojek online.
“Bantuan paket sembako ini, berharga Rp600 ribu, dan akan disalurkan selama tiga bulan. Namun, dalam teknisnya satu bulan akan dikirim sebanyak dua kali,” tuturnya.
Pepen menjelaskan, nantinya pengiriman akan menggunakan standar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Contohnya, mereka menghindari terjadinya kerumunan massa, dengan cara mengirim langsung bantuan ke rumah.
“Jadi, tetap di rumah saja, nanti bantuan akan dikirim langsung,” jelasnya.