Begini Nasib Motor Bebek dan Sport Honda di Jakarta dan Tangerang

All New Honda CB150 Verza
Sumber :
  • Dok: AHM

VIVA – Pasar motor bebek dan sport mencapai masa kejayaan, sekitar 10-15 tahun lalu. Kala itu, model skuter matik masih belum banyak peminatnya.

Namun, hal itu kemudian berubah usai beberapa produsen sepeda motor menghadirkan varian skuter dengan transmisi otomatis. Pelan namun pasti, populasinya semakin banyak dan menyebar di seluruh Indonesia.

Hingga akhirnya, 2-3 tahun lalu pangsa pasar skuter matik mencapai 80 persen. Sementara, sisanya dibagi dua oleh bebek dan sport. Dan kini, angka tersebut semakin mengecil.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Pemasaran PT Wahana Makmur Sejati Ario. Main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang mencatat, total penjualan mereka pada 2019 mencapai kurang lebih 400 ribu unit.

“Komposisinya, model bebek itu 3,4 persen, sementara sport empat persen. Sisanya, skuter matik,” ujarnya saat ditemui di Hutan Mangrove Angke, Jakarta Utara Rabu 11 Desember 2019.

Menurut Ario, ada pergeseran yang cukup besar dari segmen bebek dan sport ke skuter matik. Meski demikian, ia tidak mengetahui secara pasti, apa yang menjadi penyebabnya.

“Ada pergeseran pasar. Tahun lalu, pasar sport kan masih sekitar 10-12 persen,” tuturnya.

Dari ratusan ribu unit yang terjual di Jakarta dan Tangerang, Ario menjelaskan bahwa Honda BeAT masih yang paling banyak laku.

“50 persen itu BeAT. Kalau PCX 150 sekitar 10 persen, dan ADV150 kami sudah jual sekitar 6.000 unit,” ungkapnya.

Sebagai infomasi, kehadiran WMS di Hutan Mangrove adalah untuk melakukan penanaman 10 ribu pohon bakau. Ini adalah bagian dari kegiatan peduli lingkungan mereka. Dananya berasal dari hasil penjualan unit sepeda motor, yang disisihkan oleh perusahaan.

“Ide penanaman ini dari konsumen. Konsumen beli motor, dananya disisihkan untuk menanam pohon,” kata Ario.