Saat Mobil Tak Lagi Butuh Bensin, Pertamina Jualan Apa?
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Banyak negara di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, gencar mengembangkan kendaraan berbasis energi listrik. Selain mengurangi polusi udara, langkah ini dilakukan untuk menekan ketergantungan akan bahan bakar berbasis fosil.
Saat ini, beberapa produsen mobil sudah mulai memasarkan produk yang dibekali dengan penggerak listrik. Ada model yang masih menggunakan gabungan dengan mesin biasa, ada juga yang sudah memakai listrik sepenuhnya.
Nantinya, diharapkan penjualan mobil listrik bisa meningkat dan bersaing dengan varian mesin berbahan bakar. Artinya, kebutuhan akan bensin dan solar bakal berkurang cukup banyak. Lantas, nantinya Pertamina jualan apa?
Vice President New and Renewable Energy Investment, Planning and Risk Management Directorate PT Pertamina, Kristyadi Winarto mengatakan, perusahaan sudah membuat beberapa langkah antisipasi.
“Pertamina mempunyai rencana untuk masuk ke bisnis baterai. Kenapa bisnis baterai, karena penggunaan bahan bakar akan semakin berkurang. Maka, target utama kami harus mengurangi impor bahan bakar,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.
Cara yang ditempuh Pertamina untuk masuk ke bisnis baterai, kata Kirstyadi, adalah dengan membangun pabrik sel baterai. Nantinya, pabrik itu akan digunakan untuk memproduksi baterai khusus kendaraan listrik, mulai dari mobil hingga sepeda motor.
Tak hanya itu, mereka juga akan menjalin kerja sama dengan perusahaan baterai yang sudah punya pasar global. Tujuan dari kemitraan itu, adalah untuk mempermudah pemasaran dari produk baterai Pertamina.
“Tidak hanya bisa membangun pabrik dan menghasilkan baterai, tapi yang lebih penting lagi yaitu bagaimana bisa menjual baterainya untuk bisa diserap pasar,” tuturnya.