Motor Bikinan Pulogadung dan Sunter Jadi Favorit di Luar Negeri
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Jika bicara soal alat transportasi pribadi di Indonesia, maka jenis yang banyak dipilih oleh masyarakat adalah sepeda motor. Selain mudah dikendarai, kendaraan bermotor roda dua itu juga praktis ketika dipakai di tengah kemacetan lalu lintas.
Setiap tahun, tidak kurang dari lima juta unit sepeda motor didistribusikan dari pabrik ke diler-diler. Sebagian juga dikirim ke pelabuhan, untuk diberangkatkan ke negara lain menggunakan kapal laut.
Bicara soal ekspor, dilansir dari data resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, Rabu 31 Juli 2019, jumlah kuda besi yang dikapalkan ke luar negeri pada periode Januari hingga Juni tahun ini mencapai 367.488 unit.
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya tercatat 257.879 unit, maka ada kenaikan sebesar 42 persen di tahun ini. Dengan prestasi tersebut, ada kemungkinan tahun ini ekspor sepeda motor menembus angka 700 ribu unit.
Berbeda dengan distribusi secara domestik, jumlah unit yang dikirim ke luar negeri pada Juni 2019 tidak banyak berbeda dari bulan-bulan sebelumnya. Padahal, tahun lalu jumlah ekspor motor di bulan ke-6 menjadi titik terendah di 2018.
Sebagai informasi, semua anggota AISI diketahui memiliki produk untuk dipasarkan di luar negeri. Pabrik Honda di Sunter, Jakarta Utara sudah sejak lama mengekspor motor bebek dan skuter matik. Begitu pula dengan Yamaha, yang memiliki pabrik produksi di Pulogadung, Jakarta Timur.
Suzuki memanfaatkan pabrik mereka di Tambun, Bekasi untuk membuat produk yang dipasarkan secara lokal maupun ekspor. Sementara, Kawasaki mengandalkan pabrik baru mereka di Cibitung, Bekasi. TVS diketahui memiliki pabrik di Karawang, Jawa Barat. (kwo)