Menristek Wajibkan Motor Listrik Gesits Dipakai Instansi Pemerintah

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, usai berbicara dalam forum seminar nasional di kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jumat, 30 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, memastikan sepeda motor listrik buatan dalam negeri, Gesits, diproduksi massal awal Januari 2019. Motor hasil kolaborasi dua perguruan tinggi di Indonesia itu akan langsung dipakai oleh instansi pemerintah.

"Pemeintah menginisiasi dan semua instansi pemerintah diharapkan menggunakan kendaraan motor listrik yang produksi massal mulai Januari tahun depan," kata Nasir usai berbicara dalam forum seminar nasional di kampus Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 30 November 2018.

Motor listrik inisiatif pemerintah itu dibuat oleh kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Gesits Technologies Indo (GTI). Prosesnya telah masuk tahap produksi.

Nasir memastikan bahwa semuanya regulasi sudah beres. Kementerian Peindustrian maupun Kementerian Perhubungan juga telah menandatangani nota kesepahaman terkait perizinan dan produski teknologi otomotif dalam negeri ini.

"Saya juga minta pendampingan dari KPK agar bisa melalui prosedur dan masuk industri. Alhamdulillah KPK setuju dan sekarang sudah proses," ujarnya.

Mantan Rektor Undip itu menjelaskan, kementerian di bawah koordinasi Menteri Koodinator Bidang Kemartiman juga telah rapat dengan DPR. Disampaikan bahwa motor listrik sekarang sudah masuk tahap industri.

"Jadi ini sudah masuk industri otomotif. Dan motor dengan teknologi tinggi ini sudah dicoba Pak Presiden di Istana Negara beberapa waktu lalu," ujarnya.

Nasir pun optimistis bahwa publik akan sangat antusias dengan kehadiran motor listrik Gesits itu. Ia percaya diri bahwa teknologi motor listrik menjadi yang pertama kali ada di dunia. Apalagi komponennya semuanya diproduksi oleh anak bangsa dari sejumlah universitas di Indonesia.

"Speedometernya bisa mematau kecepatan dan baterainya luar biasa. Begitu motor itu diberhentikan speedometer bisa dikeluarkan dan bisa berfungsi sebagai smartphone. Ini adalah motor listirk pertama kali di dunia," ujar Nasir.