Tes 'Gaspol' di Sentul, Seberapa Gereget R25 Terbaru?

Test ride Yamaha R25 di Sentul.
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA ā€“ Yamaha belum lama ini merilis versi anyar dari motor seperempat liternya R25 terbaru. Motor sport fairing kompetitor CBR250RR dan Ninja 250 ini datang dengan sejumlah perubahan.

Selang beberapa waktu pasca peluncuran, produsen motor berlogo Garpu Tala itu langsung mengajak sejumlah media nasional termasuk VIVA untuk merasakan sensasi dari R25 terbaru di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat. Seperti apa ulasannya?

Jika mengamati bagian desain, fairing-nya kini lebih ramping dari generasi sebelumnya. Yamaha menyebutnya fairing cross layered dengan kombinasi lampu depan LED seperti model R6. Lubang besar di tengah fairing diklaim Yamaha bukan sekadar tampilan, namun agar lebih aerodinamis, serta pasokan udara tambahan untuk pendinginan radiator.

Pandangan lalu berpindah ke sektor suspensi. Ya, sudah menggunakan model upside down. Dengan suspensi baru ini pula posisi setang depan menjadi lebih rendah 22 milimeter. Saat menaikinya, dengan ketinggian jok 780 milimeter, postur badan kami yang 170 cm cukup pas dan tak terlalu bungkuk untuk posisi riding. Bahkan kaki masih bisa menapak untuk menjaga keseimbangan motor saat posisi diam.

Giliran mencoba di lintasan sirkuit pun tiba. Pada saat trek lurus kami berhasil memacu kecepatan 155 km per jam di 10.500 rpm. Sebenarnya kecepatan tersebut belum maksimal, karena napas gigi enam cukup panjang dan belum berada di angka 14.000 rpm yang jadi batas limitnya. Setiap perpindahan gigi masih cukup responsif sama dengan versi sebelumnya, mengingat mesin masih sama dengan versi sebelumnya.

Tapi ketika melibas tikungan ā€˜Sā€™, kami rasa R25 baru lebih stabil, tidak seperti suspensi depan versi lawas yang masih teleskopik. Karena suspensi dengan tabung oli di bawah tersebut terlalu empuk, dan gejala limbung dari bagian belakang jauh lebih baik.

Kami merasakan monoshock belakang lebih baik ketika engine brake dari kecepatan tinggi dan melahap tikungan, dan tidak terlalu 'ngebuang'. Sebab Yamaha telah menyetel monoshock sedikit lebih keras dari versi sebelumnya, sehingga membuatnya menjadi lebih rigid.

Menurut kami bukan hanya perpaduan suspensi depan belakang saja yang membuat motor sport fairing pesaing Honda CBR250RR dan Kawasaki Ninja 250 itu lebih stabil. Peran ban juga cukup vital. Sebab sekadar diketahui, sesi pengetesan dilakukan dengan menggunakan ban berstandar balap, Pirelli Diablo Supercorsa.

Padahal ban aslinya lansiran IRC dengan ukuran depan 110/70 dan belakang 140/70. Seperti diketahui, jantung pacu R25 baru masih sama dengan generasi sebelumya. Mesin dua silinder 250cc dapat menyemburkan tenaga 36 daya kuda dan torsi 23,6 newton meter dan dipadukan transmisi manual enam percepatan.