Rp55 Juta vs Rp18 Juta, Kece Honda Super Cub atau MForce Cub Classic?

Motor jadul Cub Classic buatan Malaysia di IMOS 2018.
Sumber :

VIVA – Motor klasik belakangan kembali naik pamor. Setiap pabrikan motor seakan mulai membangkitkan motor-motor lawasnya yang punya sejarah panjang. Seperti halnya Honda, yang kembali memproduksi massal Super Cub C125 dengan penyematan teknologi masa kini.

Seperti diketahui, sebelumnya Honda memproduksi motor Super Cub sejak 1950-an dengan kode C100, C70, dan masih banyak lagi. Nah karena tren pasar itu pula yang membuat pabrikan motor asal Malaysia, SM Sport, ikut-ikutan menawarkan motor bebek bergaya klasik.

Motor ini bernama Cub Clasic. Secara tampang memang mirip dengan Super Cub dari merek berlogo sayap mengepak. Tapi untuk harga, PT MForce Indonesia --agen pemegang merek-- melego Cub Clasic dengan banderol hanya Rp18,8 juta. Sedangkan Honda membanderol C125 dengan banderol Rp55 juta.

Lantas seperti apa spesifikasi keduanya? Meski desain batok lampu, sayap dan lampu belakangnya mirip C125, namun Cub Clasic rakitan lokal itu memiliki perbedaan yang membuat tampilannya lebih jadul. Seperti pelek yang masih mengusung jari-jari rapat, sedangkan C125 sudah racing alloy.

Untuk pengereman, SM Sport hanya menjejali teromol depan belakang seperti motor jadul. Sementara Honda Super Cub asal Thailand sudah cakram pada bagian depannya. Untuk konfigurasi tempat duduk, Cub Clasic punya jok belakang, tidak seperti C125 yang single seater.

Yang menarik jok belakangnya juga bisa dilepas jika ingin berkendara sendiri. Untuk penerangan depan belakang sudah LED sama dengan motor bebek retro Honda. Fitur memang lebih canggih C125, karena speedometernya sudah digital dengan informasi lengkap.

Sementara Cub Clasic masih analog dengan informasi yang hanya menampilkan jarum kecepatan, dan jarak tempuh sistem putar. Dari jantung pacu, motor retro racikan SM Sport itu dibekali mesin segaris satu silinder berkapasitas 110cc dan pengabutan bahan bakarnya masih karburator.

Dengan kompresi 8,8:1 tenaga maksimalnya 8 daya kuda di 7.500 rpm dan torsinya 8 newton meter di 5.500 rpm. Kecepatan maksimalnya hanya 85 kilometer per-jam, yang disalurkan melalui transmisi manual empat percepatan tanpa kopling.

Sedangkan C125 Honda sistem pengabutannya sudah injeksi seperti motor masa kini. Mesinnya sama dengan Supra X 125 berkapasitas 125cc, kompresi 9,3:1  dan tenaga maksimalnya 9 daya kuda di 7.500 rpm dan torsinya 9,76 newton meter di 5.000 rpm. Kecepatan maksimalnya tidak ada keterangan, namun transmisinya empat-percepatan.