Harga Miring Tiga Motor Baru Benelli
- VIVA/Rendra Saputra
VIVA – Benelli untuk pertama kalinya melakukan peluncuran produk global di Indonesia. Ada tiga model yang dirilis bersamaan di Bali, akhir pekan lalu, yakni TRK251; 502C; dan 752S.
Benelli menganggap, Bali dinilai tepat untuk dijadikan tempat peluncuran mengingat Indonesia punya pasar sepeda motor yang sangat bagus. Sehingga bisa menjadi center of point tersendiri.
Jika melihat harga jual yang diumumkan untuk pasar China, tentu menggiurkan. Harga jualnya bisa dibilang lebih miring dan sangat atraktif dari kompetitor-kompetitornya. Untuk TRK251, motor bergaya adventure laiknya Kawasaki Versys 250, dijual dengan harga China 19.800 rmb (Rp43 jutaan).
Harga lebih mahal diberikan pada model yang sudah dilengkapi boks dan pannier, yakni 22.600 rmb (Rp49 jutaan).
Untuk model Benelli 502c, motor bergaya cruiser ini bisa jadi lawan sepadan Honda Rebel 500. Di China, model ini diumumkan dijual dengan harga 39.800 rmb (Rp86 jutaan) dan 44.800 rmb (Rp97 jutaan).
Sedangkan Benelli 720S yang mengusung genre sport naked, model ini dijual dengan harga 47.800 rmb (Rp104 jutaan) dan 53.800 rmb (Rp117 jutaan). Motor ini punya desain menarik laiknya Ducati Monster.
Tetapi harga-harga itu tentu tak berlaku jika ketiganya dirilis di Indonesia. Mengingat ada biaya lain yang mesti disesuaikan.
TRK251 Berpeluang Besar
Dari ketiga motor Benelli yang baru saja dirilis di Bali untuk pasar Tiongkok. Ada satu model yang dianggap cocok untuk segera dipasarkan di Indonesia. Yakni TRK251.
Motor petualang ini dianggap pas karena tak perlu menghitung ulang PPnBM dan sebagainya. Motor berkapasitas 250cc ini pun dianggap pas dengan kondisi jalanan di Tanah Air, serta pertumbuhan di kalangan pencinta roda dua.
Menurut Chief Executive Officer Benelli Motor Indonesia Steven Kentjana Putra, kemungkinan besar TRK251 akan dirilis tahun depan, memanfaatkan ajang pameran otomotif nasional.
"Kalau memang sudah fixed, kita bakal launching, tetapi dilakukan di event nasional, seperti IIMS, atau GIIAS tahun depan. Kita akan hitung dulu dan akan berikat harga kompetitif," kata dia, di Nusa Dua Bali, Sabtu malam, 21 Oktober 2018.
Sedangkan untuk 530C dan 752S, pihaknya masih akan terus melakukan kajian dahulu terhadap pasar di Tanah Air. "Karena sudah pasti 502C, 702S kita mesti sensitif lah, karena berkaitan dengan PPnBM."