Penjualan Sepeda Motor Listrik Bakal Naik Jika Ada Fasilitas Ini
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian sedang menggalakkan penghematan sumber energi yang terbuat dari fosil. Salah satu caranya adalah dengan mempercepat pengembangan kendaraan listrik.
Tidak hanya mobil, sepeda motor juga masuk dalam peta pengembangan tersebut. Bahkan, saat ini produk motor berenergi setrum sudah tersedia di pasaran domestik. Hebatnya lagi, produk tersebut merupakan buatan lokal, yakni Viar asal Semarang, Jawa Tengah.
Selain Viar, motor Gesits hasil kolaborasi Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya juga akan menyapa pasar roda dua di Tanah Air dalam waktu dekat. Motor listrik ini akan diproduksi di pabrik Wika Industri dan Konstruksi yang ada di Cileungsi, Jawa Barat.
Meski era sepeda motor listrik sudah dimulai di Indonesia, namun antusiasme masyarakat tampaknya belum begitu besar. Penjualan Viar Q1 saat ini hanya sekitar 500 unit per bulan, jauh lebih rendah dari motor bermesin bensin yang mencapai jutaan unit.
Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, perlu ada insentif khusus untuk mendongkrak penjualan kendaraan ramah lingkungan tersebut.
Namun, sumbernya bukan dari fiskal, karena sepeda motor dengan kapasitas mesin di bawah 250 cc tidak dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM.
“Insentif lebih kepada bea balik nama, sejenis itu yang harus diberikan,” ujarnya kepada VIVA belum lama ini di Yogyakarta.
Selain itu, Putu juga menganggap bahwa fasilitas parkir khusus dan adanya jalur yang hanya bisa dilewati kendaraan berenergi listrik, dapat memicu masyarakat untuk beralih ke motor listrik.