Heboh Spion Motor Jokowi, Ini Kata Pakar
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Ada yang berbeda dari motor custom Royal Enfield Bullet 350 cc bergaya Chopper milik Presiden Joko Widodo.
Saat dipakai menemani perjalanan dinasnya di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu 8 April 2018, terlihat motor berwarna kuning emas ini sudah dilengkapi dengan lampu utama, sein, spion, sampai pelat nomor.
Meski demikian, motor ini tetap menuai komentar pengguna sosial media. Banyak warganet yang mengomentari spion motor garapan rumah modifikasi Elders Garage dan KickAss Choppers tersebut.
Dua spion berbentuk bulat yang khas dengan gaya motor klasik tersebut dipasang di bagian tengah batang kemudi motor (setang). Dengan posisi tersebut, banyak warganet yang beranggapan spion tersebut tidak berfungsi dengan normal.
Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, pada motor custom, umumnya semua komponen yang dipasang telah diukur atau disesuaikan dengan postur tubuh pemilik, terutama saat posisi mengendarai motor tersebut.
"Terkait spion yang lagi banyak dikomentari, mau ditaruh di tengah atau pinggir setang, menurut saya pembuatnya pasti sudah menyesuaikan sama postur Beliau (Jokowi). Jadi, menurut saya enggak ada masalah," ujar Sony saat berbincang dengan VIVA, Senin 9 April 2018.
"Yang tidak boleh itu kalau spion dipasang melebihi setang motor. Sudah ada ketentuannya, spion tidak boleh lebih lebar dari setang," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan, posisi spion motor harus diletakkan di tempat yang pas, agar fungsinya untuk membantu pengendara melihat ke arah belakang tetap bisa terpenuhi.
"Kalau dari gambar yang berbedar, kan bisa dilihat kaca itu menghadap ke Pak Jokowi dan dipasangnya di tengah. Harus dilihat, spion ini fungsional atau hanya sekadar aksesori. Selama spion tetap bisa membantu pengendara melihat bidang pandang yang terhalang, tidak masalah,” kata Jusri. (ase)