Ubahan Drastis CBR250R Bergaya Bratstyle: Kalem Tapi Gahar

CBR250R bergaya bratsyle.
Sumber :
  • Hondacbrcommunity

VIVA.co.id – Makin berkembangnya dunia 'custom bike' memberi warna tersendiri bagi dunia modifikasi di Indonesia. Berbagai macam tren aliran custom terus memengaruhi para pemilik sepeda motor, sebut saja cafe racer, chopper, japstyle, bratstyle, scrambler dan masih banyak lagi.

Salah satu tren modifikasi yang terus mendapat perhatian adalah bratstyle. Banyak yang salah kaprah mengenai nama ini, yang sering di salah-artikan sebagai nama sebuah aliran modifikasi, padahal bratstyle merupakan nama sebuah workshop modifikasi yang bertempat di Saitama, Jepang. Beberapa karya workshop ini memang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan dengan workshop lainnya, seperti tangki chopper style, ban besar dan tinggi dengan kembangan klasik, warna yang cenderung flat serta gelap, dan lainnya.

Hal ini pula yang menular pada sebuah sepeda motor CBR250R satu ini. Oleh si pemilik, motor sport berkapasitas mesin seperempat liter berubah total menggusur wajah aslinya alias keluar jauh dari kodratnya. Tidak ada lagi faring, bahkan suspensi belakang yang aslinya monoshock diubah jadi twin shock. Posisi riding pun demikian, sejatinya sedikit merunduk, kini sedikit lebih tinggi.

Seperti dilansir Hondacbrcommunity.com, Senin 22 Mei 2017, hasil karya ini patut diacungi jempol karena berhasil mengubah DNA asli Honda CBR250R yang beraliran sport. Profil ban tinggi dan lebar, jok double seater yang rata dan tipis serta fender belakang mungil mencirikan ubahan tersebut.

Warna yang cenderung flat dan gelap antara perpaduan bronze dan hitam makin memperkuat tampilan motor ini seperti kalem tapi gahar. Maklum, kapasitas CBR250R satu silinder ini punya torsi cukup besar. Tampilan makin kekar dengan menggunakan suspensi depan tipe up side down.

Peranti bawaan standar tetap dipertahankan, seperti sistem pengereman bagian belakang tetap mengandalkan rem cakram. Spidometer bawaan standar juga tetap terpasang. Tapi bagian depan sedikit berbeda, pengereman diubah menjadi double disc. Keren bukan?