Kontes Modif di Indonesia Mulai Tinggalkan Gaya Ekstrem

Juara kontes modifikasi Indonesia Auto Modified Bandung
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Beberapa waktu belakangan arah modifikasi yang diterapkan dalam tiap kontes modifikasi di Tanah Air mulai berubah. Jika sebelumnya modifikasi ekstrem acap memenangkan perlombaan, kini justru sebaliknya.

Modifikasi ekstrem justru tak dilirik dalam penilaian, melainkan modifikasi fungsional. Seperti yang terlihat dalam ajang Indonesia Automodified (IAM) yang diselenggarakan PT HIN Promosindo.

“Di Amerika Serikat, Thailand dan Malaysia yang HIN sendiri menyelenggaran kontes di sana, pesertanya tidak ada yang ekstrem. Karena secara global kami melihat tren modifikasi tidak mengubah struktur dari mobil tersebut dan menghilangkan kenyamanan,” ujar Panitia Penyelenggara PT HIN Promosindo, Husna Sugiana kepada VIVA di Medan, Sumatera Barat, Minggu 22 Juli 2018.

Dia mencontohkan, ubahan ekstrem yang dimaksud adalah mengubah wheelbase, menambah jumlah roda atau memperpanjang sumbu roda. Cara ini mulai diterapkan dan mulai diikuti banyak pencinta modifikasi. Tujuannya satu, agar mobil tetap bisa digunakan harian dengan mementingkan aspek kenyamanan dan keamanan.  

“Kupu-kupu malam (bengkel modifikasi terkenal) saat 2017 masih ikut, namun ketika regulasi diubah tahun ini enggak ikut. Sebenarnya kita enggak ngebatasin modifikasi ektrem ikut, namun tidak termasuk penilaian saja,” tuturnya.

Sebagai informasi, untuk penilaian IAM kali ini didasarkan kualitas dan kelengkapan yang meliputi delapan sektor, seperti overall build, eksterior, paint, engine, undercarriage, interior, car audio dan video, serta presentasi. Untuk gelar King of Automodified terbagi dua yaitu, kelas players dan tuners.