Tahun 2018 Diprediksi Makin Banyak yang Beli Mobil
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA – Penjualan mobil pribadi di 2017 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu berlaku untuk semua model, mulai dari mobil keluarga hingga low cost green car atau LCGC.
Namun, penjualan mobil komersial, seperti truk, meningkat 45 persen. Hal yang sama juga terjadi pada pikap kabin ganda, yang angka penjualannya naik 46 persen.
Meski sempat turun, namun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo optimistis, tahun ini penjualan kendaraan pribadi akan naik.
Hal tersebut disampaikan Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto. Menurut dia, target penjualan kendaraan tahun ini adalah 1,1 juta unit. Tahun lalu, penjualan secara wholesales atau pabrik ke diler hanya 1,079 juta unit.
Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa penjualan mobil tahun ini bisa meningkat.
"Tidak ada kenaikan BBM (bahan bakar minyak), kemudahan sistem kredit, pembangunan infrastruktur, tarif pajak, ekonomi global, nilai tukar rupiah," ujar Jongkie di Jakarta Pusat.
Selain itu, tarif perpajakan nilainya masih sama, baik impor maupun untuk balik nama.
Soal tren, Jongkie mengatakan, mobil yang paling banyak dicari tahun ini yakni yang kental dengan unsur teknologi.
"Trennya ke LCEV (Low Carbon Emission Vehicle). Kalau tahun 2013 ada LCGC, sekarang trennya ke hemat BBM dan emisinya juga rendah. Nah, emisi rendah macam-macam. Ada hibrida sampai mobil listrik yang memiliki teknologi lebih canggih," tuturnya. (ren)