Pajak Kendaraan Naik Tiap Tahun, Gaikindo Angkat Tangan
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA – Setiap tahun, pajak kendaraan bermotor mengalami kenaikan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menekan laju populasi kendaraan di Indonesia.
Padahal, menurut Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, rasio kepemilikan mobil di Tanah Air masih rendah.
Di Indonesia, per 1.000 penduduk cuma ada 80 mobil. Thailand punya 240 mobil per 1.000 orang, Malaysia punya 400 mobil per 1.000 orang.
Lantas, berapa sebenarnya besaran pajak yang ideal?
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, mengaku, ia tak ingin mencampuri urusan pemerintah. Sebab, struktur pajak ditetapkan oleh pemerintah.
"Pajak berubah setiap tahun, biasanya karena biaya STNK dan lain-lain. Kalau itu, (kami) sama sekali enggak ikut-ikutan. Itu ranahnya pemerintah. Pemerintah mau menaikkan berapa, di luar ranah kami," kata Yohannes kepada VIVA di Jakarta.
Dia mengatakan, Gaikindo tak memiliki wewenang untuk memberi masukan perihal kenaikan pajak kendaraan. Yang bisa didiskusikan Gaikindo bersama pemerintah, sejauh ini hanya sebatas struktur harga barang mobil.
"Kalau struktur harga barang mobil, masih bisa kami diskusi ke pemerintah. Contoh, kalau mobil hibrida harus dapat insentif, lebih bagus. Karena, lingkungan lebih bersih itu masih bisa didiskusikan," ujarnya.
Terpisah, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, penetapan pajak kendaraan bermotor pasti telah dipertimbangkan dengan matang oleh pemerintah.
Namun, sama seperti Nangoi, ia enggan menjawab berapa ideal pajak kendaraan bermotor di Indonesia.
"Pemerintah pasti memperhitungkan komponen-komponen seperti inflasi, gaji tenaga kerja dan lainnya," kata dia.