Ada Praktik Calo di Inden Mitsubishi Xpander?
- VIVA.co.id/Pius Mali
VIVA – Terbatasnya kapasitas produksi Mitsubishi Xpander membuat konsumen harus menunggu lama. Hingga saat ini, pemesanan sudah mencapai lebih dari 30 ribu unit, jauh dibandingkan kapasitas produksi pabrik yang hanya 4.000 unit tiap bulan.
Nah, di tengah antrean panjang yang mengular ini muncul isu jual beli slot kosong bekas pembatalan. Benarkah demikian?
Kepala Penjualan dan Pemasaran Regional 1 PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Budi Dermawan Daulay mengakui hal itu. Ada saja konsumen yang membatalkan pesanannya, dan kemudian menjual slot tersebut ke konsumen lain.
"Sebenarnya enggak bisa orang yang batal itu kemudian unitnya dijual lagi. Walaupun, saya lihat ada satu dua kasus kayak begitu," kata Daulay di Karawang, 22 November 2017.
Dia mengatakan, perusahaan sudah merancang sebaik mungkin agar praktik jual beli slot antrean inden ini tak bisa dilakukan.
"Sebenarnya ini teknis. Kami minta kepada diler-diler agar Xpander dikirim ke konsumen dengan sistem first in first out. Jadi, kalau konsumen batal, ya berarti harus penerima unit di bawahnya. Tidak bisa dipindah nama."
Lantas bagaimana dengan pengurusan surat dan nama pemilik kendaraan yang sudah dibatalkan? Daulay mengatakan, jika seorang pemesan Mitsubishi Xpander membatalkan pesanan secara sepihak, maka mobil tersebut secara otomatis turun untuk konsumen dengan nomor antrean di bawahnya.
Dia mencontohkan, pembeli di urutan nomor lima batal, maka mobil tersebut boleh dialihkan untuk urutan nomor enam. "Itu boleh ganti nama. Fakturnya diganti ke nama orang atau pemesan di bawahnya. Kalau ke orang lain enggak boleh," kata Daulay.(hd)