Kelebihan Mobil Hidrogen Ketimbang Listrik
- VIVA.co.id/Dian Tami Kosasih
VIVA – Untuk menghasilkan mobil nol emisi, tiap pabrikan otomotif, kini mulai melahirkan mobil listrik. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan di berbagai negara di Eropa, mobil listrik, bahkan sudah banyak yang lalu lalang di jalan raya, alias sudah menjadi pemandangan biasa di sana.
Tak cuma mobil berpenggerak listrik saja, pabrikan otomotif raksasa seperti Honda, Toyota, dan Audi juga sudah meracik mobil hidrogen yang tak perlu memikirkan pengisian baterai, atau tempat daur ulang baterai.
Maka tak heran, sebagian pabrikan menganggap teknologi hidrogen dianggap paling ramah lingkungan ketimbang mobil listrik.
Jonfis Fandy, marketing and after sales service director PT Honda Prospect Motor, agen pemegang merek Honda di Indonesia, juga percaya teknologi hidrogen jauh lebih baik ketimbang listrik.
Namun, kata dia, di Indonesia, masih terlalu jauh untuk memikirkan teknologi itu, meski Honda sudah siap dengan produknya Clarity dan sudah dijual di Amerika Serikat dan Eropa pada awal 2016 lalu.
"Hidrogen, Anda tak perlu batu baru, Anda tak perlu listik, Anda tidak perlu charge, buangnya air (mobil hidrogen) itu teknologi yang lebih tinggi. Jadi, memang prosesnya ada. Anda tak perlu charging dan baterai enggak usah tunggu, karena baterai sifatnya menyimpan. Menyimpan itu bisa hilang, hidrogen itu langsung," ujar Jonfis di Taman Angrek, Jakarta Barat.
Atas ini pula, HPM memikirkan untuk turut membawa produk Clarity ke Tanah Air. Apalagi, produk itu juga sempat dihadirkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 lalu.
"Ya, mungkin suatu saat, tetapi mereka (pemerintah) kan terus belajar lah, mereka juga studi terus. Listrik dan hybrid juga sama kok, mirip-mirip. Tetapi, awal listrik itu banyak."