Cerita Kijang Doyok Ditawar Seharga Innova
- VIVA.co.id/Yunisa Herawati
VIVA.co.id – Toyota Kijang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Generasi pertamanya muncul pada 1977 silam, dengan sebutan Kijang Buaya yang berdesain mobil pikap. Lalu, generasi kedua hadir dengan sebutan Kijang Doyok. Mobil ini sempat populer di zamannya.
Meski Kijang Doyok terbilang lawas, namun mobil legendaris ini masih diburu para penggemarnya di Tanah Air. Hal itu diungkapkan mantan Ketua Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI), Dimas Rangga PA.
Menurut Dimas, Kijang Doyok lansiran 1981 asal Bandung itu pernah ditawar oleh seorang kolektor. Sang pembeli ingin menukar Kijang Innova rakitan 2012 dengan mobil lawas tersebut. Namun, Sudirman sebagai pemilik Kijang Doyok enggan menukar mobil kesayangannya itu.
"Pemilik mobil ini punya enam mobil Kijang, yang enggak punya cuma Kijang Innova. Tapi enggak tahu, kenapa malah enggak mau Kijang Doyok ditukar guling sama Innova 2012," kata Dimas di Jakarta.
Mobil lawas berkelir krem dengan kombinasi warna cokelat itu memang sering digunakan komunitas TKCI setiap melakukan kegiatan, seperti touring.
"Mobil ini masih baik, karena dirawat seperti mobil biasa pada umumnya. Ganti oli rutin segala macam masih dilakukan. Mobil ini juga hasil kanibal dari tiga mobil yang sama. Misalnya, diambil kapnya, terus ambil pintunya. Kalau dibuka semua, mobil ini enggak ada las-lasan," tuturnya.
Bicara soal perawatan, merawat Kijang Doyok, dikatakan Dimas, tak sulit seperti yang dibayangkan. Mobil lawas hanya perlu diberi perhatian khusus pada sistem pengapiannya. Maklum, mobil ini masih menggunakan sistem karburator.
"Paling ya ganti karburator, ganti oli, platina, busi, pelat kopling. Mobil memang dirawat, karena mobil touring-nya TKCI ya Kijang Doyok ini. Sering dipakai di acara-acara," kata dia. (ren)