Penjualan Hi-Max Lesu, Ini Alasan Daihatsu

Pikap Daihatsu Hi-Max.
Sumber :
  • Herdi Muhardi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – PT Astra Daihatsu Motor mengenalkan mobil niaga terbaru mereka, yakni Hi-Max, akhir tahun lalu. Kala itu, ADM menargetkan penjualan sebanyak 250 unit per bulan. Angka yang terbilang kecil untuk ukuran penjualan mobil di Indonesia.

Sebagai perbandingan, Suzuki Carry pikap bisa terjual antara 1.500 hingga 2.000 unit per bulannya. Hal yang sama juga terjadi pada pikap Daihatsu lainnya, Gran Max.

Dari target 250 unit per bulan itu, hasil penjualan Hi-Max sepanjang tahun ini ternyata masih jauh dari harapan ADM. Setelah enam bulan berjalan, ternyata pikap Daihatsu ini hanya terjual 220 unit. Padahal, tahun lalu Hi-Max bisa laku sekitar 300 unit per bulan.

Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan, penjualan belum memenuhi target karena masih dalam tahap pengenalan.

“Kalau kita lihat, segmen ini masih banyak dibeli oleh konsumen yang sudah kenal Gran Max pikap sebelumnya. Dan memang, mereka butuh kendaraan yang lebih kecil,” ujarnya di Pulau Morotai, Maluku Utara.

Lanjut dia, saat ini pembeli dan peminat Hi-Max adalah mereka yang sudah mengenal produk Daihatsu sebelumnya, dan segmennya untuk distribusi barang-barang yang volumenya kecil. “Masih butuh waktu lagi untuk dikenal lebih luas,” tuturnya.

Menurut data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dari Januari sampai Juni 2017 Hi-Max hanya terjual 220 unit. Di bulan keenam, penjualannya meningkat menjadi 40 unit, dari sebelumnya yang hanya 20 unit.