GPS Rakitan China Mulai Tak Dilirik, Kenapa?

VIVA.co.id – Kini sejumlah mobil terbaru meski bukan kelas premium sudah mulai dibekali fitur Global Positioning System (GPS) sebagai alat navigasi penunjuk jalan di head unitnya. Bahkan, meski mobil tersebut belum disematkan GPS, fitur yang terdapat dalam telepon seluler bisa dimanfaatkan untuk mengakses navigasi.

Dengan teknologi yang berkembang makin pesat inilah PT Super Spring sebagai distributor GPS rakitan China mengaku penjualannya terus turun sejak 2013 silam. Hal ini ditegaskan langsung oleh Director of Media Public Relation and Distribution GPS Super Spring, Ade Habibie.

“Kami menjual dua tipe, yakni GPS navigasi untuk penunjuk jalan dan GPS tracker untuk mengetahui keberadaan mobil atau pelacak. Sekarang GPS navigasi sudah turun banget penjualannya, pasarnya sudah tidak bagus. Saya alami pasar GPS navigasi masih bagus 2012-2013,” ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis 29 Juni 2017.

Sementara saat ini, jika GPS navigasi dapat laku terjual saja, dia hanya menganggap bonus. “Kita pun ramai hanya hari-hari tertentu, misalnya libur Lebaran seperti ini. Di luar Lebaran, penjualan sebulan enggak sampai 100 unit,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Abi ini mengaku, penjualan menurun drastis karena GPS dari pabrikan pun sudah tidak ada perkembangan teknologi lagi. Ia menganggap teknologi navigasi sudah terbilang “mentok”. Maka, Super Spring ke depan akan membuat GPS navigasi yang dapat terkoneksi internet, jadi bukan satelit saja.

“Yang masih menjanjikan penjualan kami itu di GPS tracker, karena bisa sampai 1.000 unit lebih sebulan, jadi 70 persen pasarnya dari mobil-mobil untuk perkantoran dan 30 persen pengguna pribadi dan rata-rata pembelinya perempuan,” sambungnya.

Sebagai informasi, GPS tracker lansiran Super Spring dapat melacak keberadaan mobil jika digunakan orang lain dan bisa dipantau langsung dengan gadget. Selain itu, alat ini dapat mematikan mesin mobil dari jarak jauh ketika mobil sudah lenyap dibawa maling. (one)