Keluhan Konsumen Soal Suzuki Ignis
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Mobil Suzuki Ignis yang dibawa utuh dari India oleh PT Suzuki Indomobil Sales, mendadak jadi primadona di Tanah Air. Di kelas city car, pangsa pasar mobil ini mencapai 45,2 persen. Padahal, Ignis tergolong sebagai pemain baru di kelas tersebut.
Lantas, dari sekian banyak pilihan city car di Indonesia, kenapa konsumen memilih Ignis?
“Karena saya orangnya anti mainstream, ingin punya mobil yang lincah dan kompak. Jadi menurut saya, ini mobil yang tepat jika digunakan dari rumah Depok ke kantor di Jakarta,” ujar pemilik Suzuki Ignis tipe GX transmisi matik, Firmansyah.
Menurut Firman, Ignis menjadi mobil pertamanya dari Suzuki, setelah bertahun-tahun dia sungkan memiliki mobil berlogo ‘S’ ini. Kata dia, sebelum memantapkan diri memilih Ignis, dirinya banyak mencari data-data di dunia maya.
“Saya cari mobil juga bukan enak saja, tapi enggak banyak orang yang pakai. Kebetulan saya browsing-browsing soal Ignis dan itu tidak biasa. Fiturnya lengkap, dan mungkin karena masih baru, jadi saya merasa lebih percaya diri dan bangga,” tutur salah satu pegawai Bank milik BUMN itu.
Sementara itu, menurut Angga sebagai pemilik Ignis tipe GX transmisi matik, ia menyukai mobil tersebut karena desainnya yang sederhana. Kata dia, Ignis juga enak dijadikan bahan modifikasi.
“Makannya saya langsung buat rally look. Kelebihannya irit, desain tidak mainstream dan belum ada pesaing untuk sekelasnya. Kalau minusnya, enggak ada central lock saja. Jadi, kunci sendiri. Bobotnya terlalu enteng, jadi saya harus menyesuaikan dulu kalau mengebut di tol,” tuturnya.
Keluhan tidak adanya kunci otomatis ketika mobil berjalan pun disampaikan Jessica, pemilik Ignis GX. Kata dia, semua mobil yang sekelasnya sudah diberikan central lock, tapi Ignis belum ada. (mus)