Suzuki Ignis Dibekali Fitur Pemanas Kabin, Apa Berguna?

Melihat Dari Dekat Mobil Baru Suzuki Ignis
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Suzuki baru-baru ini merilis mobil barunya bernama Ignis. Mobil ini didatangkan utuh dari India alias berstatus Completely Built Up (CBU). Lantaran diimpor utuh dari India, tak ada yang berubah dari fitur pada Ignis.

Salah satu fitur menarik yang ada pada Suzuki Ignis adalah fitur heater. Fungsinya untuk menghangatkan kabin. Lantas mengingat Indonesia merupakan negara beriklim tropis, apakah fitur heater yang terletak di bawah headunit dan menyatu di AC ini berguna?

Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra mengatakan, fitur dari Ignis yang masuk ke Indonesia sudah dipertimbangkan, termasuk heater, meski pun pasti pengendara akan bingung kapan bisa menggunakan fitur ini mengingat kondisi Indonesia yang justru lebih banyak hawa panasnya.

"Tapi sepertinya kalau pemanas kabin masih bisa berfungsi, tapi sesuai daerah-daerah di Indonesia, terutama yang dingin," ujar Donny Saputra, di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurutnya, PT SIS menawarkan fitur ini agar tetap berguna dalam kondisi tertentu. "Seperti di Salatiga, Malang dan daerah lainnya yang dingin, bisa berfungsi," ujarnya menambahkan.

Tenaga lebih kecil

Bicara soal kapasitas mesin, Suzuki Ignis mengusung 1.200cc empat silinder. Jika melihat dari segmen mobil murah low cost green car (LCGC), mesin yang dibekali pada Ignis nampak sama dengan Brio Satya, Agya hingga Ayla facelift yang juga belum lama ini meluncur.

Berdasarkan catatan, model yang lebih bertenaga dan memiliki torsi besar adalah Brio. Dengan kapasitas bersih 1.198cc didukung 16 katup dan teknologi SOHC, Brio mampu memuntahkan tenaga 88,7 daya kuda (dk) di hela 6.000 rotasi per-menit (rpm) dan torsi 110 newton meter (nm) di 4.800 rpm.

Sementara untuk Agya dan Ayla mesin DOHC Dual VVT-i yang berkapasitas bersih 1.197cc hanya mampu menyemburkan tenaga 86,7 dk di 6.000 rpm dan torsi maksimum 108 nm di kitiran 4.200 rpm. Meski sama-sama memiliki 16 katup, mesin racikan Astra ini tenaga dan torsinya lebih kecil. Demikian pula dengan Ignis, mesin berkode K12M yang masih mengandalkan sistem VVT-i dan DOHC ini memiliki kapasitas bersih 1.197cc. Tenaga maksimalnya hanya 81,8 dk di 6.000 rpm, tapi torsi puncak Ignis lebih besar dari ketiga pesaingnya yakni 113 nm.

"Berkaitan dengan tenaga dan torsi, kalau kita bicara torsi sebuah mobil tentunya berkaitan dengan semua aspek, salah satunya bobot kendaraan," ujar Donny.

Maka, ia pun berdalih meski tenaga Ignis lebih kecil, torsi yang dihasilkan lebih besar. "Ignis menggunakan platfom Hardtech, jadi dengan ukuran yang sama, Ignis lebih ringan 30 kilogram (kg) dari platform biasa, jadi efeknya bagaimana torsi itu di distribusikan," tuturnya. (mus)