BBM Premium Semakin Ditinggal Masyarakat Indonesia

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – PT Pertamina menyatakan, bahan bakar jenis Premium mulai ditinggalkan masyarakat Indonesia. Hal itu merujuk data penjualan, di mana pangsa pasar Premium tinggal 44 persen. Padahal, bahan bakar jenis itu pernah mencapai angka 85 persen.

Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina, Afandi mengatakan, untuk bahan bakar jenis lainnya seperti Pertamax dan Pertalite, masing-masing menguasai 18 persen dan 38 persen. "38 persen konsumen Premium ke Pertalite, 14 persennya ke Pertamax. Memang, lebih banyak konsumen beralih ke Pertalite, karena lebih terjangkau," kata Afandi di Jakarta, Selasa 4 April 2017.

Menurut dia, peralihan produk bahan bakar dari yang semula didominasi Premium, karena kesadaran masyarakat akan dibutuhkannya kualitas bahan bakar ramah lingkungan. Masyarakat juga mulai sadar bahan bakar yang baik tanpa timbal juga dapat berkontribusi pada usia kendaraan. 

"Banyak kendaraan baru sekarang standarnya memang sudah pakai RON 90. Bahkan, angkot juga sekarang pakai Pertalite, karena mereka anggap lebih hemat ketimbang Premium," ujarnya.

Peralihan produk lebih banyak terjadi di Pulau Jawa. Untuk Premium, penjualannya hanya mencapai 30 persen. Lebih kecil, dibanding rata-rata konsumsi Premium secara nasional. "Kalau di Sulawesi, Kalimantan, itu Premium masih mayoritas," katanya. (asp)