Bahaya Kebiasaan Gonta-ganti Bahan Bakar pada Mobil

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Hingga saat ini masih banyak pengguna mobil yang menggunakan jenis bahan bakar yang berbeda. Kadang mengisi dengan pertamax atau shell, kadang dengan pertalite atau premium tergantung tebal kantongnya. Nah, yang menjadi pertanyaan, bolehkah hal itu dilakukan?.

Menurut Service Head PT Suzuki Indomobil Sales, Riecky Patrayudha, perilaku seperti itu sebenarnya tidak dianjurkan. Sebab akan berpengaruh terhadap usia pakai kendaraan khususnya mesin dan ruang bakarnya.

"Secara jarak dekat tidak masalah, tapi secara long term pasti akan ada dampaknya terhadap performa mesin, serta komponen-komponen yang berkaitan dengan ruang pembakaran. Bisa klep berkerak ataupun mengalami deposit," kata Riecky saat berbincang dengan VIVA.co.id di Jakarta.

Hal itu, kata Riecky, terjadi lantaran banyaknya partikel yang tidak habis terbakar akibat seringnya berganti bahan bakar. Terlebih, setiap bahan bakar memiliki kandungan yang berbeda-beda. "Kalau soal itu, bukan masalah part, tapi soal BBM yang direkomendasikan. Kalau rekomendasinya Pertamax, harus Pertamax, hanya oktannya saja dipermasalahkan," katanya.

Selain itu, sambung Riecky, terlalu sering mengganti BBM dalam waktu lama juga akan menimbulkan kerak pada bagian ruang bakar mobil yang semakin cepat dari biasanya.

"Bisa kerak, timbul kerak yang semakin cepat. Kalau sudah berkerak, sebaiknya harus menggunakan engine flush atau cairan khusus, ada yang langsung di bengkel pas perawatan atau manual dimasukin ke tangki lalu mengalir ke mesin untuk perawatan," tuturnya.

Untuk itu, Riecky menyarankan agar pemilik menanyakan soal BBM yang direkomendasikan bagi kendaraan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terlalu dini kerusakan pada komponen mobil. (hd)