Penjualan Mobil Bekas Jeblok karena Pilkada, Kok Bisa?
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Pasar jual beli mobil bekas di bulan Februari mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan Januari lalu. Faktor ekonomi yang belum stabil dan juga dipengaruhi oleh daya beli masyarakat jadi pemicu utamanya.
Penggawa diler mobil bekas King Auto di WTC Mangga Dua, Samsul, mengungkapkan faktor turunnya pasar mobil bekas pada bulan kedua ini dipicu karena memang turunnya daya beli masyarakat saat ini.
"Bisa juga karena nanggung, belinya nanti pas bulan April karena nunggu mobil bekas turun," katanya saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jumat 17 Februari 2017.
Selain itu, faktor lain yang membuat semakin turunnya pasar mobil bekas, karena momentum Pilkada serentak yang berlangsung. "Jadinya, karena itu cukup berpengaruh. Banyak yang ketakutan orang daerah juga datang ke sini," ujarnya.
Samsul menuturkan, hingga pertengahan bulan, ia mencatat hanya tiga unit mobil saja yang terjual. Timpang dibandingkan bulan lalu. "Kalau Januari cukup bagus, sekarang turun 40 persenan, cukup stagnan ya pasarnya," tuturnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sunanta, penggawa diler mobil bekas Dave Car. Menurutnya, kondisi ekonomi yang kini belum stabil jadi pemicu turunnya pembelian mobil bekas. "Stagnan bulan ini, padahal Januari lalu bagus penjualannya, kemungkinan pengaruh dari Pilkada juga," katanya.
Meski begitu, Sunanta memprediksi penjualan mobil akan bergairah ketika mulai memasuki bulan Ramadan mendatang. "Naiknya nanti pas mau lebaran, soalnya kan banyak digunakan mudik," katanya.