Siap Meluncur, Apa yang Baru dari SUV Trailblazer?

Chevrolet TrailBlazer di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Chevrolet bakal menghadirkan Trailblazer terbaru dalam waktu dekat di Indonesia. Meski belum diketahui kapan waktu peluncuran akan dilakukan, namun sejumlah bocoran terus ramai diperdendangkan. Kabar terbaru, Trailblazer dikatakan masih akan mempertahankan mesin diesel.

Mesin tersebut dipilih karena dikenal minim perawatan, irit bahan bakar dan tenaga yang dihasilkan cukup besar. Menurut Director of External Affair & Communications PT General Motor Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono, kekuatan Chevrolet memang ada pada mesin diesel, karena sejarahnya yang cukup panjang. 

Maka itu General Motor Indonesia sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Chevrolet di Tanah Air percaya bila mesin diesel yang bersarang pada Sport Untility Vehicle miliknya tetap bakal diminati. "Yang masuk CVT diesel engine pertama kali di kelasnya itu Captiva pada 2006, di sisi lain kelas SUV pertama yang populerkan itu Chevrolet," ujar Yuniadi kepada VIVA.co.id.

Maka itu, ia pun percaya Chevrolet memiliki dua kekuatan agar tetap eksis di pasar otomotif Indonesia, khususnya SUV. Apalagi pasar SUV belakangan terus meningkat, seiring perkembangan permintaan model SUV di pasar global.

"Makanya kenapa kami hadirkan Trax, Captiva, dan produk-produk lainnya (Trailblazer) yang mewakili segmen cukup meningkat," tutur dia.

Bermesin 2.500cc

Sebelumnya General Motor Indonesia menghadirkan Chevrolet Trailblazer dengan pilihan mesin berkapasitas 2.500cc dan 2.800cc. Tapi model yang akan mendapatkan penyegaran dan dijual ke pasaran Tanah Air hanya edisi 2.500 cc dan sudah dilengkapi turbocharger dan intercooler.

Kata Yuniadi, mesin besar tak dipilih karena bukan jaminan tenaga yang dihasilkan akan besar. Sebabnya, lantaran mesin saat ini meski kapasitasnya kecil namun telah mengadopsi teknologi canggih. "Kita lihat tren konsumen, yang namanya pemakaian bahan bakar itu menjadi konsen. Situasinya berbeda dibanding lima atau 10 tahun lalu, karena kita merasa harga bahan bakar semakin meningkat," ujarnya.

Karena harga BBM yang menjadi perhatian publik, banyak konsumen kemudian mempertimbangkan memburu mobil yang tingkat konsumsi bahan bakarnya efisien. "Sekarang kita tahulah orang mencari mobil yang bahan bakarnya irit, perawatan relatif mudah dan murah atau terjangkau," tuturnya. (hd)