Mobil Pikap 'Karatan' di Bandung Ditawar Ratusan Juta Rupiah

Chevrolet Apache Pickup buatan tahun 1955
Sumber :
  • Dokumentasi pribadi

VIVA.co.id – Mobil dengan kondisi karatan biasanya akan menurunkan harga jualnya. Namun tidak untuk mobil-mobil jadul nan langka. Bahkan dalam kondisi yang tidak utuh sekalipun. Salah satunya mobil Chevrolet Apache Pickup buatan tahun 1955 ini.

Ya, sekilas melihat kondisinya sangat memprihatinkan. Selain hampir semua bodinya berkarat, mobil ini tentu sudah tak bisa jalan. Namun di mata penggila mobil antik yang mengerti seni, mobil karatan ini dapat disulap menjadi mobil indah tiada duanya.

Mobil besutan pabrikan mobil asal Amerika Serikat ini terbilang barang langka termasuk di Indonesia. Hal ini pula yang membuat mobil jenis ini terbilang barang mahal meski dalam kondisi yang sangat 'memprihatinkan'.

Salah satunya pikap Chevrolet Apache koleksi pria asal Bandung, Yuswan Gabba. Gilanya, meski masih berbentuk 'bahan' dan terbalur karat, namun mobil yang diangkat dari pedalaman di Sumatera Utara ini telah ditawar ratusan juta rupiah.

"Saya sebenarnya punya banyak. Tapi yang Chevrolet Apache Pickup tahun 1955 ini telah ditawar Rp250 juta. Tapi saya tidak lepas karena saya buka penawaran Rp350 juta," kata pria yang juga personil band The Eastigers ini kepada VIVA.co.id, Selasa 3 Januari 2017.

Chevrolet Apache milik Yuswan Gabba ini masih menggunakan sasis 1/2 ton asli dan surat juga masih komplet (STNK+BPKB plus Plat BB) yang cocok dengan nomor mesin dan nomor rangka. Beberapa bagian penting mobil seperti mesin, gearbox dan radiator juga masih asli. Begitu juga dengan speedo, steer dan dashboardnya.

Bagian lain seperti ring lampu, bak kuping, dan kaki-kaki masih asli bawaaan dari mobil ini. Hanya kabin belakang dan bagian pintu yang telah custom.

Masih menurut penjelasan dari sang empunya, ia berani membuka harga Rp350 juta karena mempertimbangkan harga mobil ini jika telah selesai dipermak. "Kalau sudah jadi, mobil ini bisa laku Rp750 juta bahkan lebih," kata pria yang juga aktif di BMX Old School di Bandung ini.

Yuswan lebih lanjut mengatakan, ia memilih menjual mobil dalam kondisi masih 'bahan' karena pertimbangan dana yang cukup besar untuk menyulapnya menjadi mobil yang kembali mulus dan kinclong.

"Kalau ingin memperbaiki dan memoles harus punya bengkel sendiri. Kalau kita bawa ke bengkel orang selain bisa part hilang juga bisa diminta dana terus dan suka meleset dari perjanjian," terang pria yang berdomisili di Jalan Purwakarta 139H Antapani, Bandung ini.

Nah bagi Anda para penggila mobil antik, koleksi dari Yuswan Gabba ini bisa menjadi pertimbangan.

 

(ren)