Banyak Orang Kaya Antre Beli Mobil Mewah Sebelum Pajak Naik

Peluncuran Ferrari GTC4Lusso beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Ferrari

VIVA.co.id – Sebuah pemandangan tak biasa terjadi di Tiongkok, di mana banyak masyarakat dari kalangan mampu berbondong-bondong antre beli mobil mewah terbaru di diler-diler. Hal itu dilakukan menyusul tarif baru, setelah penambahan pajak 10 persen yang diberlakukan di sana pada mobil supermewah, 3 Desember 2016.

Aturan tersebut diketok pemerintah Tiongkok, lantaran berkomitmen ingin mengurangi emisi berbahaya dari kendaraan, serta membatasi kendaraan mewah di jalan raya. Alhasil, pajak besar pun kemudian diberikan pada mobil-mobil yang kebanyakan datang dari pabrikan Eropa.

Beban akan diberikan pada mobil-mobil dengan harga di atas 1,3 juta yuan, atau setara lebih dari Rp2 miliar. Demikian dilansir Shanghaiist, Senin 5 Desember 2016. 

Setelah berita itu tersiar, diler mobil mewah di seluruh negeri di Tiongkok, mulai mengumumkan, agar para calon konsumen bergegas dan membeli sebelum jam berdentang tengah malam. Setelah menggunakan taktik ini, beberapa distributor mengaku banyak menjual mobil mewah dalam sehari, padahal angka itu biasanya setara dengan penjualan selama tiga bulan.

Laporan menyebutkan, mobil-mobil yang diburu banyak calon konsumen tajir di Tiongkok, yakni Ferrari GTC4Lusso, Bentley Bentayga, Aston Martin DB9 hingga sejumlah seri BMW dan Audi.

Belakangan banyak produsen asing yang telah mengembangkan kendaraan untuk lebih dekat dengan kebutuhan pasar, dan China adalah salah satu pasar yang cukup berkembang dengan pesat penjualannya. Meski demikian, bagi para produsen, pajak ini kemungkinan tak akan berlangsung lama, mengingat kecenderungan pasar akan mobil mewah juga cukup besar di China.

Beijing memang belakangan santer menyuarakan pengurangan emisi sebagai isu utama pemerintah Tiongkok. Mereka sepertinya berusaha membuktikan kepada Amerika Serikat, atas tudingan Donald Trump, di mana Tiongkok disebut telah banyak menciptakan pemanasan global. 

Baru-baru ini, investasi yang cukup besar dalam hal inovasi mobil listrik juga sudah masuk, seperti Tesla. Kendati demikian, masih ada lebih dari 172 juta kendaraan baik berbahan bakar bensin, atau diesel yang masih dimiliki rakyat Tiongkok, demikian dilansir Reuters.

Diharapkan, dengan pajak tinggi kendaraan mewah, pemerintah dapat menekan angka polusi udara dan membantu menjaga kelestarian lingkungan. Padahal, bisa saja dengan aturan tersebut membuat konsumen kaya di Tiongkok, tetap bisa membeli mobil, meski dengan harga di bawah kendaraan mewah. (asp)