Alasan Honda Indonesia Enggan Datangkan Jazz Turbo
- Dok: Honda
VIVA.co.id – Honda tengah gencar menyematkan mesin turbo pada sejumlah mobilnya. Namun, bagi PT Honda Prospect Motor (HPM) sebagai agen tunggal pemegang merek Honda di Tanah Air, tak semua mesin turbo cocok untuk pasar Indonesia.
Hal ini disampaikan Direktur Pemasaran dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, saat mengomentari rencana Honda global memproduksi Jazz terbaru bermesin tiga silinder 1.000cc yang dilengkapi turbocharger.
“Karena, (Jazz Turbo) tidak ada benefitnya bagi konsumen,” ujar Jonis di Jakarta.
Jonfis menjelaskan, penggunaan teknologi turbo pada mesin kecil 1.000cc tak akan membuat harga mobil menjadi lebih murah. Bahkan, justru harganya bisa jadi lebih mahal.
“Kalau mesin 1.500cc, ada (benefitnya). Seperti Civic, dulu kan 2.000cc. Ganti ke 1.500cc, pajak barang mewah 40 persen turun menjadi 30 persen,” jelas Jonfis.
Sekadar informasi, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 64/PMK 011/2014 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), semua kendaraan selain sedan atau station wagon bermesin 1.500cc ke bawah dikenakan pajak sebesar 10 persen.
Artinya, tidak ada perbedaan pajak antara Jazz yang sekarang (mesin 1.500c) dengan Jazz Turbo (mesin 1.000cc).
Jika benar Jazz akan menggunakan mesin tiga silinder 1.000cc, tentunya mobil ini akan menjadi rival bagi hatchback asal Amerika Serikat, Ford Fiesta 1.0 EcoBoost.
Meski kapasitas mesinnya kecil, namun Jazz Turbo diharapkan mampu menghasilkan tenaga sebesar 127 daya kuda dan torsi 200 Newton meter. Mesin tersebut akan disandingkan dengan transmisi manual enam percepatan.
(ren)