Perjuangan Panjang Produksi Mobil Listrik di Dalam Negeri
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Universitas Indonesia melalui Fakultas Teknik menargetkan bisa memproduksi mobil bertenaga listrik secara massal pada 2018 mendatang. Namun, Dosen teknik mesin UI, Mohammad Adhitya mengungkapkan, dalam memproduksi mobil listrik, ada sejumlah kendala yang melanda.
Salah satunya kendaraan yang diproduksi harus menggunakan banyak komponen lokal. Sementara, kata dia, komponen mobil listrik masih membutuhkan komponen dari luar negeri alias impor. "Kalau produksi di dalam negeri, komponen lokalnya banyak. Pelat lokal, material lokal dan sementara ini kendaraan yang banyak pakai komponen lokal ada di motor listrik," kata Adhit kepada VIVA.co.id, di UI Depok, Jawa Barat.
Selain itu, kata dia, produksi massal mobil listrik nasional juga terkendala dengan ketersediaan bengkel. Sebab, kata dia, bila mobil bermasalah pasti akan mencari bengkel untuk perbaikannya. "Kalau mobil listrik jenis city car harus disediakan bengkelnya. Kalau kita menjual kendaraan kan menyebar, nah pasti ada bengkel kan. Makanya itu masih sulit (produksi massal)," ujar dia.
Terakhir, kata dia, dukungan dari pemerintah. Menurutnya, dukungan pemerintah dalam hal pendanaan menjadi modal penting bagi perkembangan mobil listrik di Tanah Air. Oleh karenanya ia berharap pemerintah memberi bantuan untuk pengembangan mobil listrik agar terwujud komitmen dalam upaya menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030.
"Kegiatan ini (proyek mobil listrik nasional) akan terus dikembangkan sampai bisa diproduksi secara massal. Artinya kegiatan akan terus berlanjut, masalahnya apa akan terus didanai oleh pemerintah atau kita mencari pendanaan sendiri secara mandiri," katanya.
Selanjutnya>>> Pengembangan bus listrik