McLaren Berharap Besar pada Amnesti Pajak
- Bussinesinsider
VIVA.co.id – Saat ini penjualan pasar mobil sport mewah nasional tak begitu bergairah. Alasannya tentu pajak yang sangat tinggi. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil sedan biasa saja sampai 40 persen.
Namun, di tengah kelesuan ini ada harapan baru. Program pengampunan pajak oleh pemerintah diharapkan bisa menggairahkan pasar.
General Manager Sales McLaren Jakarta Jean Michael David mengatakan, setelah program pengampunan pajak selesai, diharapkan orang-orang kaya raya tak lagi sungkan beli mobil mewah.
"Sehingga kami dapat membangun penjualan lagi, tak cuma kami, tapi semua brand sport mewah," katanya, di Jakarta.
Karakter pembeli
Setiap sports car atau sedan sport pasti memiliki karakter pembeli yang berbeda. Karena mobil jenis ini selain memiliki harga selangit, dari segi desain dan performa berbeda-beda setiap brand.
Maka dari itu, tidak heran kalau konsumen berkantong tebal ini mempunyai perhitungan matang sebelum memboyongnya. Seperti pembeli McLaren, karena banderol sports car asal Inggris ini harganya rata-rata di atas Rp6 miliar.
David mengatakan, karakter pembeli McLaren itu adalah wirausahawan atau pemilik perusahaan dengan rentang usia 30-45 tahun.
Selain itu, para pembeli McLaren bukan orang pertama kali punya sports car. Tapi yang sudah pernah memiliki dan mengerti betul teknologi apa saja yang ada di McLaren.
Menurutnya, konsumen tertarik dengan McLaren 570S karena menganut fitur dan teknologi F1, khususnya untuk handling dan power train.