Omzet Bengkel Ketok Magic Ini Capai Rp200 Juta per Bulan
- VIVA.co.id/Yasin Fadilah
VIVA.co.id – Usaha ketok magic dianggap sebagai salah satu bisnis otomotif yang cukup menggiurkan. Bagaimana tidak, dengan modal yang tidak seberapa, keuntungan yang didapat bisa cukup besar.
Biasanya bisnis ketok magic dilakukan di tempat yang sederhana dan tertutup. Dan yang lebih populer, mereka hanya menutup dengan kayu-kayu bekas dan pelat seng sederhana. Tapi ternyata nilai bisnis dari sektor informal ini cukup menjanjikan.
Menurut Riyanto, penggawa Bengkel Ketok Magic di Cawang, Jakarta Timur omzet yang didapatkannya selama satu bulan bisa mencapai ratusan juta rupiah. “Kalau ramai, bisa mencapai Rp200 juta per bulan, tapi itu naik turun,” kata Riyanto saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin 19 September 2016.
Penghasilan itu, kata dia, tidak semudah membalikkan tangan, tentunya melalui beberapa pengalaman jatuh-bangun dan juga berpindah-pindah tempat. "Iya, pernah pindah beberapa kali, pertama sih di Bekasi, Jatiwaringin, terus lambat laun sampai ke sini di Kalibata Raya, Cawang," ujar dia.
Untuk harga, Riyanto mematok biaya antara Rp700 ribu hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kerusakan dan kesulitannya. "Walaupun sedikit mahal, tapi yang kami kerjakan maksimal, jadi pelanggan selalu ada saja tiap hari," tutur dia.
Menurut Riyanto, di tempatnya, model mobil apapun dapat diperbaiki dengan tingkat kerusakan yang ringan hingga rusak parah. "Mobil Eropa ataupun mobil Jepang bisa kami kerjakan, waktunya juga cepat kalau kerusakannya ringan, dan terlama apabila rusak parah, pengerjaannya sekitar satu bulan," kata Riyanto.
Untuk masalah harga, sangat variatif, tergantung dari tingkat kerumitan dan juga kerusakan yang diderita mobil. "Dilihat seberapa tingkat kerusakannya. Kalau kecil Rp100 ribu, diketok saja, itu belum termasuk cat, kalau dengan cat Rp700 ribu, itupun dilihat warna catnya dan model mobilnya," ujar dia.
Untuk mobil yang mengalami rusak parah, misalkan bodi depan hancur rata, kata dia, harganya cukup relatif murah dibandingkan dengan resmi. "Misalkan bodi depan mobil rusak parah, harganya sekitar Rp50 jutaan dan tergantung mobil serta spare part yang digunakan," tutur dia.