Bagian-bagian Perlu Dicermati Saat Beli Mobil Tua

Pameran Mobil VW Klasik di Brasil
Sumber :
  • REUTERS/Paulo Whitaker

VIVA.co.id – Meski berstatus bekas, bukan berarti mobil lawas tak dilirik. Sebab, hingga kini masih banyak penggemarnya yang terus memburu mobil-mobil tahun tua dengan beragam alasan, mulai dari hobi, atau dekat dengan kenangan hidup.

Tetapi, membeli mobil bekas, apalagi yang sudah lawas, tentu juga memiliki risiko sendiri. Karena bukan barang baru, kondisi mobil yang ditawarkan pun bermacam-macam. Dibutuhkan ketelitian ekstra, agar mobil idaman sesuai dengan harapan.

Sejumlah pemilik mobil lawas pun berbagi tips, bagaimana cara agar mendapatkan kendaraan berkualitas yang nantinya tak meneror saat dimiliki.

Menurut Viano Indra, pemilik mobil lawas Mercy 250s tahun 1967, hal pertama yang patut diperhatikan adalah melihat kompresi mobil.

"Pertama, kompresi mobil, dari baunya bisa dicium. Kalau baunya sengat, atau tajam, biasanya kompresinya ketinggian dan menandakan mobil boros," kata Viano kepada VIVA.co.id, Jumat 16 September 2016.

Kedua, menurut dia, perhatikan cat mobil yang ingin dibeli. Cat memang memengaruhi kualitas pemakaian mobil yang sudah berumur tua. "Ketiga, paling penting interior, mobil lawas itu terkenal dengan interiornya. Kalau saya, interior harus original. Soalnya, untuk nilai jual yang original tidak turun. Kalau kulit dibungkus begitu saja, harga turun pastinya," ujar dia.

Keempat, kata dia, cek bagian mesin mobil, ini penting untuk menjaga kondisi kendaraan aman dan nyaman saat digunakan. "Dengar suara mesin, asal mesin tidak goyang dan bergetar, serta berisik tidak masalah. Paling kalau ada masalah, minor saja perawatannya. Asal jangan ada oli rembes saja," tutur dia.

Sementara itu, Raden Linov, pemilik Toyota Corolla Veteran tahun 1978, juga menambahkan beberapa tips bagi yang ingin membeli mobil bekas lawas.

"Cek mesin paling penting. Standar saja, seperti mobil biasa, fanbelt, platina, pen mobil, serta karburatornya. Selain itu, cek kaki-kaki mobil. Coba saja digoyang, atau bawa mobilnya. Ketika ada gajlugan sedikit, mental apa enggak shockbreaker-nya," kata Linov. (asp)