Tukang Parkir Jadi Alasan Kamera Mundur Absen di Sienta

Toyota Sienta di IIMS 2016.
Sumber :
  • Herdi Muhardi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Di tengah pasar otomotif yang sedang mengalami penurunan, PT Toyota Astra Motor (TAM) rupanya tetap konsisten menghadirkan produk baru. Salah satunya adalah All New Sienta.

Mobil yang digadang-gadang menjadi pengganjal Honda Freed ini dijual mulai dari Rp230-295 juta, dengan status on-the-road Jakarta.

Hadir dengan empat tipe, yakni E, G, V, dan Q, mobil yang diluncurkan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) April 2016 itu hadir dengan pintu geser serta beberapa fitur yang cukup menarik.

Hanya saja, Sienta yang dijual di Tanah Air rupanya belum dibenamkan fitur kamera mundur (rear camera). Padahal, fitur ini sudah umum dipasang di mobil-mobil yang dijual di Jepang maupun beberapa negara maju lainnya.

Adanya kamera mundur membuat pengemudi dapat mengarahkan mobil dengan mudah. Khususnya pada kondisi lahan parkir sempit atau parkir pararel.

Menanggapi hal itu, Project Manager Toyota Motor Corp untuk Sienta, Hiroki Sunouch, ikut angka bicara. Kata dia, dengan menambah fitur itu, maka harga jualnya akan sedikit lebih mahal.

“Bisa lebih mahal, jadi tidak kompetitif,” ucap Hiroki saat ditemui di acara media test drive di Bandung, Jawa Barat, Jumat 22 Juli 2016.

Sementara itu, Product Knowledge TAM, Gandhi Ahimsaputra menuturkan, bukan tanpa alasan Toyota Indonesia tidak menyematkan fitur kamera mundur pada mobil yang dibuat di Karawang, Jawa Barat, tersebut.

Menurutnya, sebelum diproduksi, Toyota telah melakukan survei kepada sejumlah konsumen, apa saja yang diinginkan pada Sienta. Dan hasilnya, kamera mundur dirasa belum terlalu dibutuhkan.

“Saat ini belum ada, karena dengan adanya beberapa pertimbangan. Tapi, kita sudah pasang sensor parkir untuk semua tipe. Mungkin nanti ke depan, tidak menutup kemungkinan akan dipasang kamera mundur,” ujar Gandhi.

Selain itu, kaca spion Sienta dianggap sudah cukup ideal digunakan pengemudi untuk memantau kondisi di belakang mobil.

“Lagian, di Indonesia sudah banyak tukang parkir,” kata Gandhi sembari tertawa.

(mus)