Pengamen Jadi Alasan Nissan Belum Bawa Teknologi Baru ke RI

Fitur semi otonom pada Nissan Serena terbaru.
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id – Salah satu tren yang saat ini berkembang di dunia otomotif adalah fitur otonom. Fitur ini disebut-sebut mampu menggantikan fungsi pengemudi saat mobil melaju di jalan.

Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan, menjadi salah satu perusahaan yang turut serta mengembangkan teknologi ini.

Bahkan, dalam waktu dekat mereka rencananya akan meluncurkan mobil multi purpose vehicle (MPV) terbaru yang sudah dibekali fitur semi otonom.

Teknologi yang diberi nama ProPilot tersebut dipasang pada varian terbaru MPV Nissan Serena.

Dengan teknologi ini, pengemudi dapat mengendarai mobil tanpa harus mengendalikan lingkar kemudi. Teknologi ini mirip dengan fitur Autopilot pada mobil listrik buatan Tesla Motors.

Namun sayang, General Manager Marketing Strategy PT Nissan Motors Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk memboyong teknologi tersebut ke Indonesia.

“Serena baru fokusnya untuk pasar Jepang. ProPilot itu dibutuhkan jika infrastruktur, khususnya marka jalan dan segala macamnya, sudah tersedia lengkap. Kalau ke Indonesia, mungkin tidak dalam waktu dekat,” jelas Budi di Jakarta. 

Teknologi ProPilot memang membutuhkan marka jalan untuk berfungsi dengan baik. Sedangkan di Indonesia, masih banyak jalan yang belum memiliki marka atau tanda pemisah lajur.

Selain itu, jalanan di Indonesia masih belum steril, entah itu dari pedagang maupun penyeberang jalan.

“Bayangkan jika ProPilot aktif, terus ada pengamen. Itu pasti mengganggu sensor. Sedangkan di negara lain kan enggak. Memungkinkan (datang ke Indonesia) iya. Tapi, kalau ditanya dalam waktu dekat, itu tentu tidak,” ungkap Budi.

Salah satu alasan Nissan memasang ProPilot adalah karena teknologi ini bisa mengurangi angka kecelakaan. Sensor akan otomatis menjaga jarak mobil dengan kendaraan lain yang ada di depan, sehingga bisa terhindar dari tabrakan.