Alasan Mesin Turbo Butuh Perlakuan Khusus
- Jeffry Yanto/VIVAcoid
VIVA.co.id – Mendengar istilah turbo, maka yang pertama terbayang adalah mobil yang memiliki performa tinggi. Hal ini dikarenakan perangkat turbo memang identik sebagai ‘doping’ bagi kendaraan agar bisa melaju lebih kencang.
Jika melihat ke sisi dalamnya, maka akan terlihat baling-baling dalam sebuah rumah keong (turbin), yang fungsinya mengubah energi panas dan tekanan dari knalpot menjadi gaya rotasi. Dihubungkan dengan pemampat udara yang terkoneksi ke saluran masuk pembakaran, komponen ini mampu berputar hingga kecepatan 100 ribu putaran per menit (rotation per minute atau rpm).
Dengan putaran sekecang itu, wajar jika mesin turbo butuh perawatan lebih ketimbang mesin konvensional. Menurut manajer bengkel modifikasi dan perawatan mobil Rev Engineering, Jaya, turbo itu perawatannya tidak seperti perawatan mesin biasa.
“Untuk mengetahui indikasi rusaknya, kadang terdengar dari suara yang dihasilkan knalpot. Jika suaranya kasar, kemungkinan ada masalah. Wajib dicek turbinnya, basah oli atau enggak. Kalau sampai kipas turbin dibasahi oli, otomatis turbo tidak berfungsi dengan baik, tenaga yang dihasilkan juga kurang,” ujarnya saat ditemui VIVA.co.id di Jalan Arteri Kedoya, Jakarta Barat, Selasa 7 Juni 2016.
Untuk perawatannya sendiri, biasanya turbo itu mengikuti servis berkala mobil setiap 10 ribu kilometer, atau saat waktunya untuk mengganti saringan udara.
“Soalnya, turbo itu kan mengisap udara dari saringan udara. Kalau saringan udara kotor, maka udara yang dimampatkan turbo berkurang, otomatis performa turun,” kata Jaya.