Pabrikan Mobil Ramai-ramai Gandeng Jasa Taksi Online

Logo Uber.
Sumber :
  • Carscoops

VIVA.co.id – Berusaha untuk tetap eksis dalam bisnis otomotif, bukan perkara mudah. Para pelaku bisnis dituntut untuk tidak sekedar menyajikan produk yang menarik, namun juga harus memiliki strategi khusus dalam menghadapi kompetitor.

Belum lagi, dampak dari melemahnya daya beli masyarakat, yang otomatis membuat peminat kendaraan baru menurun jumlahnya.

Jika dulu turunnya penjualan dapat disiasati dengan menawarkan promo khusus dan potongan harga, kini hal tersebut tampaknya tidak terlalu efektif.

Dilansir dari Carbuzz, Selasa 31 Mei 2016, menurut hasil survei beberapa perusahaan otomotif, konsumen saat ini sudah tidak terlalu ingin memiliki lebih dari satu mobil.

Penyebabnya adalah semakin maraknya bisnis jasa transportasi berbasis online. Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, seseorang dapat dengan mudah memesan taksi melalui aplikasi pada smartphone mereka.

Meski sudah ada jasa taksi konvensional, namun taksi online lebih diminati, karena tarifnya yang lebih murah. Selain itu, kendaraan yang digunakan juga relatif baru, karena memang disyaratkan tidak boleh berusia lebih dari lima tahun.

Hal ini, membuat beberapa pabrikan mobil memutuskan untuk mengubah strategi bisnis. Melihat peminat untuk menjadi pengemudi taksi online masih tinggi, mereka berusaha menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia taksi online.

Saat ini, sudah ada empat pabrikan mobil besar yang menggandeng penyedia jasa tersebut. Pertama adalah General Motors, yang resmi bekerja sama dengan Lyft. Kemudian, ada Toyota yang menggandeng Uber, lalu Volkswagen dengan Gett, dan terakhir BMW dengan Scoop.

Sekedar tambahan, Jaguar Land Rover juga ikut serta dalam model bisnis ini. Namun, mereka memilih untuk mendirikan penyedia layanan taksi online sendiri, yang diberi nama InMotion. (asp)