Terlanjur Kaya, Pembeli BMW Kebanyakan Ogah Kredit
- Herdi Muhardi/VIVAcoid
VIVA.co.id – Mobil Eropa, terkenal sebagai kendaraan kelas menengah ke atas. Pemiliknya, kebanyakan datang dari kalangan jetset dengan kocek tebal.
Tetap,i bukan hanya mobil kelas menengah ke bawah yang melakukan sistem kredit untuk memudahkan para konsumennya. Kendaraan Eropa seperti BMW pun tak luput dari pembiayaan kredit. Lantas, apakah konsumen BMW kebanyakan melakukan pembelian secara kredit?
Menurut Head Of Corporate Communications BMW Indonesia, Jodie O'tania, kebanyakan konsumen BMW Indonesia membeli mobil secara tunai. Meskipun, dia mengakui, banyak juga yang membeli secara kredit.
"Itu tergantung tipe mobil dan harganya. Misalkan untuk mobil kelas tinggi harganya, kebanyakan beli mobil secara tunai," kata Jodie, di Kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis 19 Mei 2016.
Ia menambahkan, hal itu karena, BMW merupakan mobil yang diincar kalangan mapan, sehingga benar-benar memperhitungkan matang barang-barang yang dibelinya. Terlebih, pembelian secara tunai tentu lebih 'murah' dari sisi akumulasi harga, ketimbang pembelian secara kredit.
Sejauh ini, pabrikan asal Jerman itu mengaku memiliki perusahaan pembiayaan sendiri, yakni BMW Finance. Tentu, perusahaan pembiayaan akan menyesuaikan terhadap konsumen yang melakukan pembelian secara kredit baik dari pekerjaan dan penghasilannya.
"Kalau untuk kredit kita punya BMW Finance, yang disesuaikan dengan konsumen. Jadi, semua konsumen itu unik, tidak ada yang sama. Dan, disesuaikan lagi dengan pekerjaan. Misalkan karyawan swasta dengan dokter, pasti berbeda-beda juga dengan peraturan, atau sistem yang berbeda-beda juga," kata dia.
Dari data yang diperoleh, konsumen yang membeli mobil secara kredit biasanya produk yang masuk dalam kategori entry-level, seperti BMW seri 3, X1, dan seri 5. Mobil-mobil yang dibeli secara kredit umumnya berada di kisaran harga Rp500-700 juta. (asp)