Jualan Mobil Lesu, Produsen Andalkan Suku Cadang

Mobil-mobil Daihatsu.
Sumber :
  • Herdi Muhardi/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Dampak tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, berimbas pada menurunnya penjualan kendaraan. Hal ini wajar, karena konsumen lebih mendahulukan kebutuhan sehari-hari, ketimbang memiliki mobil baru.

Hal itu membuat pabrikan otomotif harus mencari cara, agar bisnis mereka dapat terus berputar. Salah satunya adalah meningkatkan layanan purna jual, termasuk suku cadang.

Service Part Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ahmad Syaufi menyatakan, meski pasar otomotif masih cenderung lesu, namun penjualan suku cadang mobil justru mengalami peningkatan.

“Saat ini, orang lebih banyak menunda pembelian mobil. Mereka memilih untuk merawat mobil lama,” ungkap Ahmad, saat peluncuran Daihatsu Value Part di kawasan Sunter, Jakarta, Selasa malam 10 Mei 2016.

Meski tak menyebutkan angka peningkatan penjualan suku cadang, namun Ahmad mengatakan, dari hasil studi yang dilakukan pihak internal Daihatsu, tak sedikit mobil Daihatsu yang dimiliki konsumen usianya terbilang lama, karena rutin melakukan penggantian suku cadang.

Ahmad juga menuturkan, penjualan suku cadang kerap mengalami peningkatan, saat penjualan mobil justru menurun.

Kendati demikian, dia mengakui, pendapatan penjualan suku cadang memang tidak sebesar penjualan mobil baru.

“Dibandingkan total bisnis, revenue suku cadang hanya berkontribusi tiga persen. Kalau lagi susah jualan mobil, kita harapkan jualan suku cadang naik,” ucapnya. (asp)