Kecurangan BBM Terbongkar, Ini Reaksi Mitsubishi Indonesia

Pimpinan Mitsubishi Motors Corp ramai-ramai minta maaf di depan media massa.
Sumber :
  • REUTERS/Toru Hanai

VIVA.co.id – Berita kecurangan yang dilakukan Mitsubishi di Jepang tampaknya sukses menganggu konsentrasi Mitsubishi Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan digelarnya konferensi pers dadakan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) terkait skandal kecurangan bahan bakar tersebut.

Sebelumnya, Mitsubishi Motor Corporation (MMC) kepergok oleh Nissan Motors Corporation telah melakukan kecurangan dalam pengujian konsumsi bahan bakar beberapa produknya. Maklum, di Jepang Mitsubishi juga memasok mobil mungil untuk Nissan.

Metode pengujian yang dilakukan Mitsubishi ternyata tak sesuai dengan standar peraturan yang diberlakukan di Jepang. Adapun mobil yang terlibat adalah empat model minicar, yakni eK Wagon dan eK Space untuk brand Mitsubishi, serta Dayz dan Dayz Roox untuk brand Nissan.

Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT KTB Hisashi Ishimaki menyatakan, bahwa produk yang dimaksud tidak ada di Indonesia. Mobil-mobil yang tidak valid mengenai konsumsi bahan bakarnya itu merupakan model Kei Car (minicar) yang dijual di Jepang.

"Kami ingin memperlihatkan bahwa KTB sebagai distributor Mitsubishi di Indonesia tidak ingin membela apa yang terjadi di MMC, namun ini disayangkan dan kami masih ingin menunggu hasil dari MMC," kata Ishimaki saat jumpa wartawan di kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Kamis 21 April 2016.

Lebih lanjut Ishimaki menyatakan, meski kasus Mitsubishi ini terjadi di Jepang, namun KTB tetap ingin bertanggung jawab untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada para konsumen di Indonesia.

"Tapi ini memang sangat disayangkan, dan MMC sendiri (adanya kasus ini) menginformasikan langsung dan kami tidak menyembunyikan sesuatu," kata Ishimaki.

Oleh karena itu, lanjut Ishimaki, untuk informasi mengenai masalah tersebut, PT KTB masih menunggu kabar langsung dari MMC yang saat ini masih dilakukan investigasi oleh pihak komite terkait. Kabar terakhir, pemerintah Jepang tengah menimbang untuk memberikan sanksi bagi Mitsubishi.