Penyakit yang Akrab Bagi Mobil yang Jarang Dipakai

Ilustrasi jual beli mobil bekas.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Memiliki mobil yang jarang dipakai bukan berarti akan lebih awet dalam segala hal. Sebaliknya, mobil yang terdiam lama di garasi, justru lebih rentan mengalami masalah, terutama pada bagian kaki-kaki.

Hal ini diungkapkan langsung pemilik Era Ban Service Station Jonny Anwar, saat ditemui di dilernya yang berlokasi di Jalan Otista Raya No 61, Jakarta Timur.

Menurut Jonny, mobil yang lama di garasi bisa diibaratkan manusia yang terlalu lama tertidur, atau duduk, kemudian akan merasa pegal-pegal. Bahkan sakit, jika langsung diajak berjalan-jalan terlebih cukup jauh.

“Karena itu, harus dilakukan spooring balancing lebih rutin. Karena, mobil yang tidak pernah dipakai itu posisinya bukan berarti tidak apa-apa, justru itu lebih bahaya,” kata Jonny,  saat berbincang dengan VIVA.co.id, Senin 14 Maret 2016.

Mobil yang terlalu lama disimpan di dalam garasi juga bisa membuat ban menjadi kempis. Alhasil, ban kempis bisa cepat merusak, serta ban akan bermasalah, jika hanya bertumpu pada satu titik yang sama dalam jangka waktu lama.

Jika tetap meninggalkan mobil dalam jangka waktu lama, ada baiknya mobil ditopang menggunakan empat jack stand (alat penyangga), sehingga ban terlihat melayang. Penggunaan jack stand diketahui juga untuk menjaga suspensi.

Hanya saja, jangan menggunakan dongkrak, karena itu dapat merusak dongkrak jika digunakan terlalu lama.

“Selain dipanaskan 30 menit (mesin), tetap harus diajak jalan sekira 15 menitlah keliling komplek. Habis itu masuk lagi, supaya pengapian pada baterai tetap bagus, kaki-kaki bagus, di oli jadi bagus ada sirkulasi. Bagus lagi roda dilepas,” ujarnya.

Kata Jonny, jika cara tersebut tidak diterapkan, sangat dimungkinkan mobil lebih sering dilakukan spooring, atau balancing. (asp)